Sumber Gambar: guardian.co.uk |
Uni Soviet menganut sistem politik satu partai yang didominasi oleh Partai
Komunis hingga 1990.[1] Walaupun
Uni Soviet sebenarnya adalah suatu kesatuan politik dari beberapa
Republik Soviet dengan ibu kota di Moskwo,
nyatanya Uni Soviet menjelma menjadi negara yang pemerintahannya sangat
terpusat dan menerapkan sistem ekonomi komando.
Revolusi
Bolshevik atau dikenal juga dengan Revolusi Oktober tahun
1917 adalah revolusi yang dilakukan
oleh pihak komunis Uni Soviet, di bawah pimpinan Lenin[2].
Revolusi Bolshevik merupaka pintu gerbang awal kekuasaan komunisme di Uni Soviet pada masa itu. Di mana kelompok
Bolshevik meresmikan berdirinya Republik Soviet Rusia yang telah dan mengubah
namanya menjadi Republik Soviet Sosialis Federasi Rusia (RSSFR).
Revolusi Bolshevik
sendiri muncul berdasarkan pada ajaran Marxisme yang sedang gencar dilakukan.
Di mana isu anti Tsarisme, anti feodalisme, dan berbudakan menjadi salah satu
tema dari ajaran Marxisme. Berbagai aksi demonstrasi menentang perubahan sistem
tsarisme menggelora. Ajaran Karl Marx berperan dalam revolusi yang terjadi,
karena ajarannya sesuai denga kondisi pada masyarakat Uni Soviet[3].
Kekalahan
tentara Uni Soviet pada Perang Dunia II membawa Uni Soviet ke dalam masa suram.
Setelah tahun 1918, masyarakat Uni Soviet kekurangan makanan dan konflik tanah
merupakan hal yang sukar diatasi. Pemerintahan dinilai terlalu lemah oleh kaum
Bolsheviks. Pemerintahan pada waktu berada dalam kekuasaan kaum Mensheviks,
kelompok lain dalam gerakan sosialis Uni Soviet. Sementara itu, kaum Bolsheviks
merupakan pecahan dari Partai Demokratik Sosialis Uni Soviet, yang didirikan
oleh Vladimir I Lenin yang ditunjuk sebagai pemimpin partai pada tahun 1898[4].
Revolusi Bolshevik merujuk kepada satu revolusi yang bermula dengan
pemberontakan bersenjata di Petrograd, ibukota Uni Soviet pada saat itu.
Revolusi ini dipimpin oleh golongan Bolshevik, yang menggunakan pengaruh mereka
di Soviet Petrograd untuk mengumpulkan pasukan bersenjata.[5]
Maka dari penjelasan singkat di atas adapun kami mengangkat judul
“Perkembangan Komunisme Uni Soviet di Bawah
Pemerintahan Lenin” untuk lebih memahami lebih lanjut terhadap bentuk awal mula perkembanganpaham
komunismemenjadi salah satu paham yang
sangat berpengaruh pada masa itu bahkan
saat ini dan bagaimana Lenin sebagai tokoh
sentral dapat mengembangkannya melalui kebijakan-kebijakan yang dijalankannya.
A.
Biografi Singkat Lenin
Vladimir Lenin atau Vladimir Ilyich Lenin merupakan
nama samaran dari Vladimir Ilyich Ulyanov, yang lahir di Simbirsk, 22 April 1870 dan wafat di Gorki, 21 Januari 1924. Ia dikenal sebagai revolusioner komunis Rusia, Pemimpin Partai Bolshevik, pendiri Uni Soviet, Perdana Menteri Uni Soviet pertama,
Kepala
Negara Uni Soviet pertama secara de facto, dan penggagas Leninisme.[6]
Perkenalan pertama Lenin dengan
karya-karya Karl Marx dan Friedrich
Engels yang bersifat sosialis dimulai ketika Lenin bekerja sebagai
seorang pengacara di Saint Petersburg. Tetapi karena karya tentang Marxisme dilarang
di Rusia, Lenin pun ditangkap dan dipenjara selama setahun. Lalu ia
dibuang ke
Siberia.
Pada
bulan Februari 1917, berhubung dengan kekalahan besar Rusia di Perang Dunia I, maka Tsar Nikolas II dipaksa untuk turun takhta. Lalu
dibentuk sebuah kabinet yang dipimpin oleh Alexander Kerensky. Tanggal 16 April 1917, Lenin kembali ke Petrograd,
nama kota Saint Petersburg yang telah di'Rusia'-kan.
Kemudian Lenin pada bulan Juli mencoba mengadakan pemberontakan kaum
buruh. Tetapi pemberontakan ini gagal, lalu Lenin melarikan diri ke Finlandia.
Pada bulan Oktober 1917 ia kembali lagi dan berusaha mengadakan Revolusi Oktober.
Pada saat ini ia berhasil, maka pada tanggal 7 November 1917menurut tarikh Kalender Gregorian atau tanggal 25 Oktober menurut tarikh Kalender Julian,
revolusinya berhasil dan Kerensky terpaksa melarikan diri.
B. Kebijakan-kebijakan
Pemerintahan Lenin
Lenin adalah seorang pemimpin
politik yang paling bertanggung jawab terhadap berdirinya komunisme di Rusia.
Sebagai seorang penganut ideology Karl Marx yang gigih dan setia, Lenin
meletakan dasar politik yang hanya bisa dibayangkan oleh Karl Marx seorang.
Sulit kiranya Marx untuk mewujudkan ideologi yang telah diciptakannya dalam
realitas kehidupan bernegara. Namun tidak demikian bagi Lenin. Dalam waktu yang
sangat cepat,
Lenin mampu menyebarkan komunisme
keseluruh penjuru dunia. Beberapa gagasan Lenin ialah: pertama, melihat pentingnya peranan kaum petani dalam
menyelenggarakan revolusi (Marx hanya melihat peranan kaum buruh). Kedua, melihat peranan suatu partai
politik yang militant yang terdiri atas professional
revolutionaries untuk memimpin kaum protelar (Marx berpendapat bahwa kaum
protelar akan bangkit sendiri) dan merumuskan cara–cara merebut kekuasaan. Ketiga, melihat imperialism sebagai
gejala yang memperpanjang hidup kapitalisme (Marx berpendapat bahwa kapitalisme
pada puncak perkembangannya akan menemui ajalnya dan diganti oleh komunisme).
Awal mula kekuasaaan pemerintahan
komunisme Lenin dihadapkan oleh kondisi yang sangat memprihatinkan yang dialami
masyarakat Rusia pada masa itu, di mana pada akhir perang saudara tahun 1921,
Rusia menghadapi kehancuran ekonomi yang parah. Percetakan pemerintah membuat
nilai rubel menjadi nol. Agar negara berfungsi pada tingkat kehidupan yang
paling sederhana, diambil langkah–langkah keras baru yang tidak sejalan dengan
janji muluk kaum Bolshevik kepada kaum buruh dan kaum petani sebelum revousi
1917 dilaksanakan.
Petani yang tidak mau menjual hasil
buminya karena rendahnya nilai uang, harus menyerahkan gandumnya. Kerja wajib
diberlakukan dan pemogokan dilarang. Lenin cukup realistis dan berpendapat
bahwa rakyat Rusia akan mati kelaparan kalau prinsip–prinsip komunisme
dipraktikkan pada saat itu juga. Ketika Lenin memegang pemerintahan, Rusia
hendak disusun menjadi seratus persen komunis. Semua hasil produksi, baik
industry maupun pertanian, harus diserahkan kepada negara. Nantinya negara yang
akan membagi-bagikannya dengan adil. Akan tetapi petani kaya (Kulak) menolak
menyerahkan segala hasil buminya kepada negara. Para petani juga tidak mau
menanam lebih dariapa yang mereka butuhkan untuk hidup, sebab sebanyak apapun
mereka menanam, hasil yang mereka dapatkan sama saja. Akibatnya, pertanian
menjadi kacau dan bahaya kelaparan menjadi ancaman besar saat itu.
Karena itu pada tahun 1921, Lenin
meresmikan kebijakan Ekonomi Baru atau New
Economic Policy (NEP) yang merupakan kebijakan ekonomi yang diambil setelah
Perang Sipil yang menghancurkan sendi-sendi ekonomi negeri. Kebijakan ini
diambil melihat dari kehancuran ekonomi yang diakibatkan oleh Perang Sipil di
Rusia. Lenin menganjurkan NEP sebagai kebijakan sementara
untuk memperbolehkan pasar bebas dan investasi asing. Di mana hasil bumi boleh
dijual dengan bebas.
Namun, untuk menyaingi sistem
pertanian bebas yang dipraktikkan pada kulak, diadakan pula pertanian kolektif
(kolkhoz) dan pertanian negara (sovkhoz) untuk menyaingi pertanian bebas
daripara kulak. NEP ini terbukti berjalan dengan baik. Para kulak makin
terdesak dan semakin banyak petani yang menggabungkan diri ke dalam kolkhoz.
Tujuan utama dari kebijakan ini ialah mempertahankan dan meningkatkan produksi
pertanian, bengkel, pabrik, dengan tetap menerapkan insentifefisiensi dan laba
dari sistem kapitalisme. Pelaksanaan kebijakan Ekonomi Baru ini member
kesempatan kepada Rusia untuk menarik napas selama tujuh tahun.
Selain kebijakan dalam persoalan
ekonomi, Lenin pun mengeluarkan kebijakan terhadap persoalan politik dengan pembentukan
perangkat hokum. Oleh karena itu, pada Sidang Soviet Seluruh Rusia V
mengesahkan Konstitusi RSFSR 1918 pada 19 Juli 1918. Konstitusi ini sejalan
dengan Gerakan Kaum Proletar, dan menempatkan Deklarasi Hak Kaum Pekerja dan
Kaum Tertindas pada bagian awal konstitusi tersebut.
Selain itu juga, ditegaskan pula
dalam UUD bahwa bentuk negara adalah Diktator Proletariat dalam bentuk
Kekuasaan Soviet Seluruh Rusia yang kuat. Tujuan utama pemerintahan Diktator
Proletariat adalah untuk menghancurkan praktek-praktek borjuasi, dan penghentian
penindasan manusia oleh manusia, dan perwujudan sosialisme, dimana tidak
terdapat lagi perbedaan kelas, dan kekuasaan negara.
Pada bagian selanjutnya, mengatur
tentang sistem pemerintahan Soviet dalam Bab tentang Konstruksi Kekuasaan
Soviet, dimana Sidang Soviet Seluruh Rusia merupakan dewan tertinggi yang
terdiri dari Perwakilan Soviet-soviet Kota (Gorodskie
Soviety) dan Soviet Propinsi (Gubernskie
Soviety). Sidang dilaksanakan setidaknya dua kali setahun. Di masa sela
antara sidang, kekuasaan dipegang oleh Komite Eksekutif Seluruh Rusia (VtsIK)
yang terdiri tidak lebih dari 200 orang. Sedangkan semua urusan pemerintahan,
akan dilaksanakan oleh pemerintah dalam hal ini SNK (Dewan Komisaris Rakyat).
Demikian keputusan-keputusan penting yang termuat dalam konstitusi RSFSR 1918
selain hal-hal yang berkaitan dengan hak pilih aktif, dan pasif warga negara,
hak budget, lambang negara, dan lagu kebangsaan.[7]
Terlihat jelas bahwa, Pemerintahan
Bolshevik secara sistemik dan konstitusional hendak melakukan perubahan yang
revolusioner sebagaimana yang diamanatkan oleh Konstitusi RSFSR 1918 untuk
menghilangkan pengaruh dan anasir-anasir lama rezim otokratis yang berbau
borjuasi atau dianggap borjuasi dengan hal yang sama sekali baru, dan memiliki
simbol, dan muatan ideologi komunis.
C.
Pengaruh Revolusi Bolsevik Terhadap Perkembangan Komunisme Internasional
Perkembangan paham komunisme
di Uni Soviet tidak hanya memberikan
dampak yang signifikan bagi proses dinamika perpolitikan dan ekonomi di
internasl negara Uni Soviet, tetapi hal tersebut pun mempengaruhi beberapa
negara besar di dunia dan menjadikan ideologi komunisme sebagai ideoloiy negara
mereka.
Salah satu negara yang menerima dampak dari revolusi
Bolshevik adalah China. Imperialisme
telah menghisap rakyat Cina selama lebih dari satu abad, awal mulanya melalui
kapal-kapal dagang yang memperjual-belikan barang-barang dan kemudian dengan
merampas bagian-bagian bangsa Cina. Inggris, kekuatan imperialis terkuat di
waktu itu, mengambil kepemimpinan, berperang melawan Cina tahun 1839-1842
setelah Kaisar Qing menolak pasokan besar opium dari Inggris. Cina mengalami
kekalahan dan menyerahkan Hongkong sebagai koloni Inggris. Oleh karenya RRC
lebih cenderung pada ideologi komunisme.
Berdirinya
Partai Komunis Cina (Gong Chan Dang) dilatarbelakangi
oleh Revolusi Bolshevik. Karena setelah revolusi ini berhasil, komunisme mulai
membentangkan sayapnya keseluruh dunia, salah satunya adalah negara Cina.
Keberhasilan Revolusi Bolshevik sangat menarik perhatian para intelektual Cina,
sehingga mereka banyak mempelajari buku-buku ajaran komunisme. Hilangnya
kepercayaan intelektual Cina terhadap negara-negara Barat, semakin membuat
mereka menyukai paham komunisme.[8]
Selian China, Indonesia pun sebagai salah satu negara
yang menerima efek dari Revolusi
Bolsevik, dengan terbentuknya Partai Komunis Indonesia dan munculnya
tokoh-tokoh Komunis yang berpengaruh seperti Tan Malaka.
Di Eropa sendiri yang dari awal telah mengenal paham
sosialis pun dengan mudah menerima kemenangan Kaum Bolshevisme dan dengan
dukungan pemogokan buruh di Prancis dan Jerman, serta Inggris, kekuatan komunisme dunia pun semakin
besar, tidak hanya itu, terbentuknya dan semakin eratnya jalinan komunisme
internasional, membantu dalam tahap-tahap awal perubahan pemerintahan otoriter
Tsar menuju pemerintahan sosialisme Lenin.
NB: Tulisan ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pol Pem Rusia, oleh: Arifianto Rifki, Sirwan Y Bustami, Firman Eko, Farid Hafiz, ST Khadijah Tinni, Arshena Arhama kamaratih. Jurusan Hubungan Internasional UMY.
[1]
Bridget
O'Laughlin (1975) Marxist
Approaches in Anthropology. Annual
Review of Anthropology Vol. 4: hlm. 341–370.
[2]
http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Oktober
[4]
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/07/revolusi-bolsheviks-di-rusia.html
[6]
http://id.wikipedia.org/wiki/Vladimir_Lenin
[7] A. Fahrurodji. (2005). Rusia Baru Menuju Demokrasi. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia. Hal. 133.
[8]
http://frenndw.wordpress.com/2010/06/29/komunisme-dan-perkembangannya-di-tiongkok-revolusi-bolshevik-dan-revolusi-1949/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar