Sumber Gambar: moviepostershop.com |
Film ini bercerita tentang hubungan
antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet pada masa pemerintahan presiden jogn
f kennedi pada tahun 1962 yang bercerita tentang krisis Kuba Missie dan
menceritakan bagaimana pola hubungan antar Amerika serikat dengan Uni Soviet
dan Kuba dan begitu juga sebaliknya khusunya dalam hal idelogi dan militer. Film
yang dibintangi oleh aktor seperti Kevin Costner, Bruce Greenwood dan Shawn Drisco
memang sarat dengan nilai nilai politik, keamanan, pemerintahan, krisis kommunikasi,
kepemimpinan dan pengambilan keputusan, militer, ideologi, diplomasi dan
realitas fenomena hubungan internasional.
Film
ini menangkap suasana politik pada tahun 1962 ketika Presiden John F Kennedy
harus membuat suatu strategi untuk mencegah perang nuklir dengan Uni Soviet. Banyak
berbagai strategi dan pilihan yang didiskusikan antara presiden dan staf
stafnya di pemerintahan Amerika Serikat, salah satunya menggunakan pendekatan
pilihan rasional (rational choice).
Pendekatan pilihan rasional ialah bahwa individu sebagai
aktor terpenting dalam dunia politik dan sebagai makhluk yang rasional selalu
mempunyai tujuan-tujuan yang mencerminkan apa yang dianggapnya kepentingan diri
sendiri.
Subtansi dasar penganut pilihan
rasional adalah[1]:
- Tindakan manusia pada dasarnya
adalah ”instrument” (dalam arti membantu) agar perilaku manusia dapat
dijelaskan sebagai usaha untuk mencapai suatu tujuan
- Para
aktor merumuskan perilakunya melalui perhitungan rasional mengenai mana
yang akan memaksimalkan keuntungannya. Informasi relevan yang dimiliki
oleh aktor sangat mempengaruhi hasil dan perhitungannya.
- Proses-proses
sosial bersekala besar termasuk hal-hal seperti ratting, institusi dan
praktek-praktek merupakan hasil dari kalkulasi seperti itu. Mungkin akibat
dari pilihan kedua. pilihan ketiga, atau pilihan N yang perlu dilacak.
Sedangkan menurut Daniel Little
memberikan pengertian tentang pilihan rasional dan menyatakan bahwa paradigma pilihan rasional memberikan perhituangan yang
general dari mekanisme antara fenomena sosial. Jika dapat diasumsikan bahwa
individu-individu dalam berbagai penyesuaian sosial memberikan keputusan yang berdasarkan perhitungan yang berbasis
kepercayaan dan tujuan mereka. Bisa untuk menjelaskan pengaturan sosial sebagai
akibat kumulatif dari pilihan pilihan itu. Paradigma ini dianggap kontroversial,
tetapi beberapa ilmuwan sosial percaya bahwa abstraksi pendekatan pilihan
rasional yang terlalu banyak dan komplit dan berbudaya di tindakan manusia, dengan akibat
bahwa pilihan rasional tidak ada hubungannya dengan perilaku sosial yang nyata.[2]
Film
Thirteen Days yang menceritakan masa 13 hari yang menegangkan, dalam sejarah Amerika
serikat Pada masa suasana Perang Dingin di bulan Oktober 1962 sejumlah misil
balistik di Kuba yang diprakarsai oleh Uni Soviet dengan persetujuan Fidel
Castro. Menimbulkan kekhawatiran presiden AS John F. Kennedy, karena
rudal-rudal itu kalau diaktifkan akan sanggup mencapai wilayah AS secara cepat
dan dikhawatirkan tidak dapat terhindarkan yang akan membahayakan wilayah AS.
Presiden AS bersama para stafnya memikirkan berbagai pilihan untuk mengahdapi
tindakan Uni Soviet, termasuk melakukan serangan nuklir terlebih dahulu sebelum
misil-misil itu menghancurkan wilayah AS.
Krisis rudal Kuba merupakan salah satu
fenomena internisonal yang memberikan dampak sangat besar terhadap perdamaian
dunia karena melibatkan dua negara adidaya dan mempunyai pengaruh signifakan
terhadapa neara-negara lain. Krisis yang berawal dari terungkapnya fakta bahwa Amerika
serikat telah mendukung serangan ke Teluk Babi di daerah Kuba dan memicu
kemarahan Uni Soviet karena Kuba merupakan salah satu negara komunis dan pada
saat itu Uni Soviet memilik pengaruh dan kepentingan karena Uni Soviet memproklamirkan
diri sebagai pemimpin komunis dunia perdana menteri Uni Soviet, Nikita
Khruschev, pada bulan September 1962 menyatakan kepada
Presiden Amerika Serikat John F.
Kennedy bahwa setiap
serangan berikutnya terhadap Kuba akan dinilai sebagai tindakan perang kepada
Uni Soviet.
Dan tidak lama setelahnya Uni Soviet
menempatkan rudal-rudal berukuran sedang yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir di Kuba. Rudal-rudal tersebut
mengancam AS karena kemampuan merusaknya yang dapat menghancurkan sebuah kota
besar dalam waktu singkat sekitar 5 menit setelah diluncurkan dan hal itu
mebuat Amerika Serikat sangat khawatir terhadap keselamatan warganya karena
waktu untuk mengevakuasi warga sangat sedikt kalau memang ada serangan dari Uni
Soviet. Pada tanggal 22 Oktober 1962, Kennedy muncul di muka publik dan menuntut Uni Soviet untuk
menarik rudal-rudalnya atau AS akan menyerang Kuba. Maka, dimulailah
minggu-minggu yang dikenal dengan sebutan Krisis Rudal Kuba ini.
Pada
Oktober 1962, foto U-2 surveilans mengungkapkan bahwa Uni Soviet sedang dalam
proses penempatan senjata nuklir di Kuba. Senjata-senjata ini memiliki
kemampuan untuk menembak sebagian besar Amerika Serikat bagian timur dan
selatan dalam beberapa menit jika diaktifkan. John F. Kennedy dan penasihatnya
harus menghasilkan sebuah rencana tindakan melawan Soviet. Kennedy bertekad
untuk menunjukkan bahwa ia cukup kuat untuk menahan ancaman, dan Pentagon
menyarankan serangan militer AS terhadap Kuba - yang dapat menunjukkan jalan ke
invasi AS namun, Kennedy enggan untuk mengikuti, karena invasi AS bisa
menyebabkan Soviet untuk membalas di Eropa khususnya di Berlin. Konfrontasi
nuklir tampaknya hampir tak terelakkan.
Negosiasi di antara dua musuh bebuyutan
ini terjadi dengan alot karena kedua belah pihak merasa siap untuk berperang
dan tidak mau mengurangi tuntutannya. Kapal-kapal perang Amerika mengepung Kuba
untuk memaksakan sebuah “karantina” terhadap semua pelayaran milik Kuba;
pesawat-pesawat pengebom mencari posisi di Florida dan bersiaga menghadapi
serangan udara. Untungnya, pada tanggal 28 Oktober 1962, Khruschev menyatakan
bahwa Uni Soviet bersedia memindahkan nuklirnya asalkan AS berjanji tidak akan
menyerbu Kuba.
Ditengah situasi itulah
presiden Amerika John F. Kennedi harus mengambilkan keputusan dan pilihan atas
kebijakan yang harus dilakukan Amerika serikat untuk meredam tindakan Uni
Soviet. Pilihan yang digunakan John F. Kennedy dianalisis dengan menggunakan
teori pilihan rasional. Dimanakah letak pilihan rasional dalam Film Thirteen Days?
Pilihan rasional
merupakan model penjelasan atas tindakan yang dilakukan oleh manusia sebagai
makhluk sosial yang mendasar kepada kepercayaan dan tujuan serta menggabungkan
beberapa pardigma teori ekonomi, game
teori, teori public goods dan
teori kemungkinan. Dengan asumsi bahwa individu dengan keragaman latar belakang
sosial seperti Presiden John F. Kennedy
membuat pilihan tindakan atau keutusan berdasarkan kepercayaan dan tujuan
mereka dalam hal ini seluruh jajaran dan aparat pemerintah Amerika Serikat dan
dimaksudkan untuk dapat menerangkan sejumlah penyelesaian masalah sosial
sebagai akibat dari pilihan tersebut dalam menyikapi masalah krisis nuklir Kuba.
Metode penjelasan rasional dimaksudkan untuk menjelaskan tentang kerangka kerja
dari teori pilihan rational (rational choice theory) yang meliputi teori
pengambilan keputusan (decision theory) yang diambil oleh presiden Amerika Serikat.
Presiden John F.
Kennedy menghimbau kepada perdana menteri Uni Soviet agar menghentikan poyek
pembangunan pangakalan militernya tetapi hal itu tidak dihiraukan oleh Uni
Soviet. Yang dipikirkan oleh pemerintah Amerika untuk membuat itu
tidak sampai terjadi adalah dengan memberikan tekanan dan aksi internasional
sampai mereka menyerah atau dengan menyerang mereka dengan serangan udara.
Karena mereka berfikir untuk menyingkirkan rudal Soviet dengan dilakukan
penyerangan. Atas hasil rapat orang penting di Amerika mengusulkan untuk
menghancurkan rudal-rudal tersebut yaitu dengan menyiapkan serangan militernya
yang merupakan solusi jangka pendek, melakukan serangan udara terhadap
perthahanan terhadap rudal mereka atau invasi. Jadi, yang tadinya akan
dilakukan atas dasar saran dari mereka adalah pertama memberikan ultimatum
untuk melucuti rudal-rudal yang Soviet miliki, melakukan invasi dan juga
serangan udara yang diikuti oleh serangan militer.
Tetapi presiden Amerika tidak menyetujui penyerangan itu,
maka dia pun melakukan upaya-upaya agar Soviet mau menarik semua peralatan
militernya yang berada ataupun sedang dalam perjalanan ke Kuba. Dan keputusan
presiden Amerika akhirnya memblokade Kuba. Amerika memblokade senjata di Kuba dengan
mencegat kapal-kapal yang menuju ke Uni Soviet menuju Kuba. Apabila terdapat
senjata militer, maka diminta kapal tersebut untuk pulang kembali. Tetapi,
apabila kapal tersebut menolak pemindahan tersebut terpaksa dilakukan
penyerangan dan invasi.
Pada 28 Oktober 1962, perdana menteri Uni Sovyet Nikita
Khrushchev setuju melucuti misil yang ditempatkannya di Kuba. Pengumuman
Khrushchev tersebut mengakhiri krisis misil Kuba yang telah berlangsung sejak
14 Oktober 1962. Keberhasilan presiden Amerika serikat yang ke 35 John F.
Kennedy dalam konflik antara Amerika dan Soviet ini adalah hasil dari perubahan
proses pengembilan keputusannya yang berdasarkan pilihan rasional. Presiden Amerika
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang kritis kepada petinggi militernya sampai
akhirnya terjadi perdebatan karena petinggi militernya selalu mengusahakan
untuk melakukan serangan udara. Para petinggi mengajukan pernyataan untuk
invasi, tetapi ada juga yang melakukan perudingan atau damai.
Ditengah perundingan yang terjadi presiden dan timnya
memikirkan mana yang terbaik dengan alalisis mereka. Dan setelah itu baru
mengambil keputusan yang terbaik. Dalam kasus krisis nuklir ini Presiden John
F. Kennedy sangat berhati-hati dalam menentukan kebijakan yang diambilnya
berdasarkan pilihan yang rasional .
NB: Oleh, M NAJERI AL SYAHRIN (20090510119). Mahasiswa Hubungan Internasional UMY.
[1]
Budiardjo, Miriam (2008) Dasar-dasar
Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
[2] Daniel little dalam buku varieties of social explanation an
introduction to philosophy of social science , westview press, inc , USA
,1991
Tidak ada komentar:
Posting Komentar