Laman

Rabu, 27 Juni 2012

Liberalisasi Pendidikan Racun Generasi Baru Indonesia


Mengapa liberalisasi sangat berbahaya dan racun bagi negara berkembang? Inilah jawabannya. Bentuk dan rona pendidikan tinggi di Era Perdagangan Bebas semakin perlu kita pahami. Setelah wajah pendidikan kita dirubah paska penandatanganan General Agreement on Trade in Services (GATS) pada Mei 2005 yang mengatur liberalisasi perdagangan 12 sektor jasa, antara lain layanan kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi, jasa akuntansi, pendidikan tinggi dan pendidikan selama hayat, serta jasa-jasa lainnya.

Cara pandang WTO terhadap pendidikan tidak sama dengan konstisusi Indonesia yang mewajibkan pendidikan sebagai hak dan kewajiban bagi bangsa Indonesia, sedangkan WTO memandang pendidikan tinggi sebagai sebagai salah satu industri sektor tersier, karena kegiatan pokoknya adalah mentransformasi orang yang tidak berpengetahuan dan orang tidak punya ketrampilan menjadi orang berpengetahuan dan orang yang punya ketrampilan.

Hal yang perlu dipahami lagi oleh para pengambil kebijakan pendidikan di Indonesia bahwa pendidikan tinggi yang dalam jangka panjang akan diambil alih oleh korporasi pendidikan internasional. Strategi yang akan mereka lakukan adalah memanfaatkan WTO dengan cara membuka pintu-pintu negara-negara berkembang untuk mendapatkan siswa dari anak-anak orang kaya negera berkembang yang memang tergila-gila dengan pendidikan luar negeri. Seburuk apapun prestasinya!. Mereka tertipu dengan lembaga mafia rating yang mendapatkan uang dengan memasukkan berbagai perguruan tinggi (PT) di dunia yang berisi PT-PT negara tertentu menempatkan rating bagus, seburuk apaun fasilitas mereka (maaf: walaupun college bergedung rukopun), sedangkan PT dari negara-negara berkembang di tempatkan diakhir sebagus dan selengkap apa pun faslitas PT negara berkembang.

Sebagai bukti bahwa korporasi pendidikan internasional tersebut memang sangat mengambil manfaat dari adanya WTO tersebut seperti yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Sofian Effendi dalam presentasinya yang diundang oleh Prof. Azyumardi Azra, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, dan Dr. Bernadette N. Setiadi, Rektor Universitas Atma Jaya, atas undangan untuk menjadi pembicara dalam Seminar Nasional ini. Pilihan tema seminar “Pendidikan Tinggi di Era Perdagangan Bebas: Tantangan, Peluang dan Harapan”.

Dalam makalahnya Sofian Effendi memaparkan bahwa Sejak 1980-an di negara-negara maju, perdagangan jasa tumbuh pesat dan telah memberikan sumbangan yang besar pada produk domestik bruto (PDB), lebih besar dibandingkan dengan sector primer dan sekunder. Tiga negara yang paling mendapatkan keuntungan besar dari liberalisasi jasa pendidikan adalah Amerika Se ikat, Inggeris dan Australia (Enders dan Fulton, Eds., 2002, hh 104-105). Pada 2000 ekspor jasa pendidikan Amerika mencapai US $ 14 milyar atau Rp.126 trilyun. Di Inggris sumbangan pendapatan dari ekspor jasa pendidikan mencapai sekitar 4 persen dari penerimaan sektor jasa negara tersebut.

Menurut Millea (1998), sebuah publikasi rahasia berjudul Intelligent Exports mengungkapkan bahwa pada 1994 sector jasa telah menyumbangkan 70 persen pada PDB Australia, menyerap 80 persen tenaga kerja dan merupakan 20 persen dar i ekpor total negara Kangguru tersebut, Sebuah survey yang diadakan pada 1993 menunjukkan bahwa industri jasa yang paling menonjol orientasi ekpornya adalah jasa komputasi, pendidikan dan pelatihan. Ekpor jasa pendidikan dan pelatihan tersebut telah menghasilkan AUS $ 1,2 milyar pada 1993.

Fakta tersebut dapat menjelaskan mengapa tiga negara maju tersebut amat getol menuntut liberalisasi sector jasa pendidikan melalui WTO, Sejak 1995 Indonesia telah menjadi anggota WTO dengan diratifikasinya semua perjanjian-perjanjian perdagangan multilateral menjadi UU No, 7 tahun 1994. Perjanjian tersebut mengatur tata-perdagangan barang, jasa dan trade related intellectual property rights (TRIPS) atau hak atas kepemilikan intelektual yang terkait dengan perdagangan.

Hingga saat ini 6 negara telah meminta Indonesia untuk membuka sektor jasa pendidikan yakni Australia, Amer ika Serikat, Jepang, Cina, Korea dan Selandia Baru. Sub-sektor jasa yang ingin dimasuki adalah pendidikan tinggi, pendiudikan sumur hayat, dan pendidikan vocational dan profesi. Cina bahkan minta Indonesia membuka pintu untuk pendidikan kedokteran Cina. Jelas sekali bukan motif humanitarian yang mendorong para provider pendidikan tinggi dari 6 negara tersebut untuk membangun pendidikan tinggi Indonesia. Motif f or-pr ofit mungkin adalah pendorong utamanya Perlu kita sadari bahwa pendidikan mempu nyai 3 tugas pokok, yakni mempreservasi, mentransfer dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.

Demikianlah apa yang diungkapkan oleh Sofian Effendi jelas merupakan kemirisan bagi kita yang menginginkan terjadinya transper pendidikan tinggi untuk seluruh anak negeri yang menurut pembukaan UUD 1945, pendidikan bukan saja sebuah hak dari hajat hidup anak negeri , tetapi juga adalah kewajiban Negara untuk memberikan pendidikan bagi generasi yang akan meneruskan masa depan bangsa ini.

Oleh: Ruslan Hamdani (Tuesday, 18 May 2010 11:24)

Rabu, 20 Juni 2012

SIKAP SBY DALAM MENYIKAPI KASUS KORUPSI YANG MENGGEROGOTI KADER PARTAI DEMOKRAT

Kasus korupsi yang menggrogoti kader Partai Demokrat telah menjadi rahasia umum berasal dari persoalan proyek Wisma Atlet Palembang yang direncanakan digunakan sebagai lokasi tempat tinggal bagi atlet-atlet SEA GAMES, yang dibalik itu keterlibatan M. Nazaruddin (Nazar) yang merupakan bendahara umum partai demokrat pun mencuat dan menyebar ketika Nazar berencana ingin menggelar jumpa pers guna membuka borok para petinggi Partai Demokrat, sebab Nazar merasa terpojokkan oleh Partai Demokrat yang ingin memecatnya seorang diri tanpa mempermasalahkan kader lain yang menurutnya juga turut terlibat.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dalam posisinya sebagai Ketua Dewan Pembina Demokrat dalam menyikapi persoalan korupsi yang menjangkiti kader-kader partai yang mengantarkannya sebagai orang nomor 1 di Indonesia terlihat dengan sikap yang tenang-tenang saja dan bahkan menganggap persoalan ini sebagai gempa bumi untuk menguji ketahanan Partai Demokrat. Tahun 2011, Pada pidato pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) partainya, SBY pun berpidato dengan memainkan fungsi sebagai pengayom para kadernya yang tertimpa masalah.
Sikap SBY sangat ditunggu-tunggu oleh para analis politik dan seluruh rakyat Indonesia, sebab pada persoalan ini SBY tidak hanya dinilai sebagai pembina partai saja, melainkan pula sikap yang diambilnya akan mencerminkan sikapnya untuk keberlangsungan Indonesia yang dijanjikannya bersih dari korupsi. Dan ternyata sikap awal SBY sebagian besar hanya berfokus menyoroti perilaku media yang membesar-besarkan pernyataan Nazar, dari pada menindaklanjuti substandi informasi yang dikemukaan Nazar.
Dan tidak hanya itu SBY cenderung memperlihatkan respon yang normatif, di mana SBY lebih condong mengingatkan bahwa akibat ulah sebagian kader, ribuan kader demokrat terkena imbasnya, sehingga menanggung malu dan amarah rakyat. Sedangkan kepada kader yang menyimpang yang dalam hal ini ditujukannya kepada Nazar, SBY tidak memiliki cara aktif dengan mengancam sanksi, tetapi cenderung pasif dengan hanya mengimbau Nazar untuk undur sebagai bendahara partai. Dari sikap ini saja, SBY telah dinilai tidak tegas dan tidak sungguh-sungguh untuk menjalankan 3 prinsip etika politik demokrat yang dulu digembor-gembornya saat kampanye, yaitu bersih, cerdas, dan santun.
Menyikapi pelarian Nazar keluar negeri  guna menghindari penyilidikan dari KPK, SBY bukannya bersikap aktif memerintahkan Dewan Pengurus Partai (DPP) Demokrat untuk memulangkan Nazar, melainkan cenderung pasif dengan hanya berharap kesadaran Nazar untuk kembali ke tanah air. Sehingga dari sikap ini pun analis politik dan masyarakat melihat bahwa SBY yang tidak hanya berposisi sebagai dewan Pembina partai tetapi juga representasi sikap Indonesia, ternyata sangat “feminim” di mana apa yang disampaikannya penuh dengan sinyal-sinyal yang tak jelas, dengan pernyataan retorik yang semua orang sudah tahu, sehingga banyak kalangan yang tidak puas dengan sikap SBY.
Empat nama kader senior yang dilontarkan Nazar sebagai aktor yang juga ikut berperan dalam kasus korupsi yang menyangkutkan dirinya, yaitu Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, Mirwan Amir, dan Angelina Sondakh, juga menjadi pukulan yang telak bagi citra partai demokrat sebagai partai yang menentang korupsi, sebab kader-kader tersebut merupakan kader-kader militan yang sangat berpengaruh dalam struktur pimpinan partai. Bahkan Anas Urbaningrum merupakan Ketua Umum DPP Demokrat.
Menyikapi 4 nama yang dilontarkan Nazar sebagai aktor penting dalam kasus korupsi wisma atlet, SBY kembali memperlihatkan sikap berhati-hati dan berkomentar yang memiliki makna luas. Dan guna menjaga citra partai dengan mengamankan posisi Anas sebagai Ketua Umum DPP Partai, SBY pun memberikan mandat kepada Anas untuk mengendalikan sebagala sesuatu yang berkaitan dengan partai secara aktif dan penuh tanggung jawab.
Dari sikap SBY tersebut banyak analis politik yang berpendapat bahwa Anas merupakan kunci penting dalam penjelasan kasus korupsi yang banyak menggrogoti kader demokrat, dan sulitnya Anas untuk dijadikan sebagai saksi dalam kasus Nazar, mencuatkan kabar bahwa ada skandal untuk menempatkan Anas pada posisi aman agar aktor yang lebih besar lainnya dapat tenang dan tidak terusik posisinya.
Analis politik pun mengatakan bahwa sikap SBY yang kerap melayangkan sindirikan kepada kader-kadernya yang tersangkut korupsi dan juga kepada partai lain yang lebih korup sebagai tindakan yang tidak kesatria. Pasalnya, apa yang diungkapkan SBY sangat abstrak karena tidak menyebutkan nama kader dan nama partai yang dimaksud secara eksplisit. Ungkapan sindiran terkait partai lain juga bersifat setali tiga uang. SBY dengan enteng menyebut bahwa kasus korupsi tidak hanya menimpa kader Demokrat. Pernyataan ini mungkin ada benarnya. Namun tetap menyisakan masalah karena akan menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Polemik akibat sindiran itu akan sulit dihindarkan mengingat posisi strategis SBY. Sebagai presiden, setiap pernyataan SBY akan menjadi perhatian publik. Apalagi pernyataan itu terkait dengan kasus korupsi yang selama ini cukup meresahkan masyarakat luas.
Sehingga sikap SBY yang memberikan perbandingan partai demokrat dengan partai lain dinilai tidak etis dan dianggap sebagai sikap "lempar batu sembunyi tangan", sebab SBY terlihat tidak ingin agar Partai Demokrat hanya dicap sendiri sebagai partai dengan kader-kader koruptor. Wakil Ketua DPR Pramono Anung yang merupakan kader dari Partai Golkar pun berpendapat, "Seharusnya SBY tidak membuat rangking partai terkorup seperti itu. Sebagai seorang pemimpin, justru SBY seharusnya mengajak masyarakat bersama-sama memberantas korupsi. Bukan membuat ranking begitu seolah-olah melegalkan korupsi."[1]

Tulisan ini merupakan analisis dari isu politik yang berjudul "Uji Nyali Politik Bersih Demokrat" dari Majalah GATRA No. 38 Tahun XVII. 23 Juli - 03 Agustus 2011.


[1] Rully, Feber S, Kartoyo. Pidato SBY Dinilai Tak Etis. http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=305441. Diakses pada 12 Juni 2012.

Selasa, 19 Juni 2012

KARL MARX dan KOMPONEN PEMIKIRANNYA

Karl Marx adalah seorang revolusioner yang dikenal khususnya dalam dinamika kelas pekerja. Karl Marx lahir pada 5 Mei 1818 di Trier, yang merupakan kota  kecil di bagian selatan Rhineland, Jerman. Dia dibesarkan di keluarga Yahudi kelas menengah yang telah pindah menganut protestan untuk keluar dari penderitaan hidup disebabkan oleh kaum Yahudi Jerman.
Sejarah akademik Marx di awalinya pada usia 17 tahun di Tahun 1835 dengan belajar hokum di perguruan tinggi di Born, yang kemudian ditinggalkannya untuk bersekolah di universitas di Berlin. Di Berlin lah Marx pertama kali membaca karya Goerge hegel yang teori-teorinya sangat mempengaruhi pemikiran Marx.
Tahun 1843 Marx pindah ke Paris dan mempelajari ekonomi politik dengan menelaah karya Adam Smith dan David Ricardo, serta mengawali pertemanan seumur hidupnya dengan Frederick Engel. Marx meninggalkan Paris menuju Brussel di tahun 1845, di mana Marxsemakin terlibat dalam pergerakan buruh.
Dari penjelasan singkat atas perjalanan kebidupan Marx di atas, adapun sumber dari ajaran Marx sangat lah luas dan mencakup aspek yang sangat komplex, yang kemudian dapat di sederhanakan menjadi 3 komponen:

1.      Filsafat yang dipakai Marxisme adalah materialisme
Sepanjang sejarah Eropa modern, dan khususnya pada akhir abad ke-18 di Prancis, di mana terdapat perjuangan yang gigih terhadap berbagai sampah dari abad pertengahan, terhadap perhambaan dalam berbagai lembaga dan gagasan, materialisme terbukti merupakan satu-satunya filosofi yang konsisten, benar terhadap setiap cabang ilmu alam dan dengan gigih memerangi berbagai bentuk tahyul, penyimpangan dan seterusnya. Musuh-musuh demokrasi selalu berusaha untuk menyangkal, mencemari dan memfitnah materialisme, membela berbagai bentuk filosofi idealisme, yang selalu,dengan satu dan lain cara, menggunakan agama untuk memerangi materialisme.
Marx dan Engels membela filosofi materialisme dengan tekun dan berulangkali menjelaskan bagaimana kekeliruan terdahulu merupakan penyimpangan dari basis ini. Pandangan-pandangan mereka dijelaskan secara panjang lebar dalam karya Engels, Ludwig Feuerbach dan Anti-Duehring, yang seperti halnya Communist Manifesto, merupakan buku-buku pegangan bagi setiap pekerja yang memiliki kesadaran kelas.
Tetapi Marx tidak berhenti pada materialisme abad 18, ia mengembangkannya lebih jauh, ke tingkat yang lebih tinggi. Marx memperkaya materialisme dengan penemuan-penemuan dari filosofi klasik Jerman, khususnya sistem Hegel, yang kemudian mengarah kepada pemikiran Feuerbach. Penemuan yang paling penting adalah dialektika, yaitu doktrin tentang perkembangan dalam bentuknya yang paling padat, paling dalam dan amat komprehensif. Doktrin tentang relativitas pengetahuan manusia yang melengkapi kita dengan suatu refleksi terhadap materi-materi yang terus berkembang. Penemuan-penemuan terbaru dalam bidang ilmu alam: radium, elektron, transmutasi elemen,merupakan bukti nyata dari materialisme dialektis yang diajarkan Marx, berbeda dengan dengan ajaran-ajaran para filosof borjuis dengan idealisme mereka yang telah usang dan dekaden.
Marx memperdalam dan mengembangkan filosofi materialisme sepenuhnya, serta memperluas pengenalan terhadap alam dengan memasukkan pengenalan terhadap masyarakat manusia. Materialisme Historisnya yang dialektis merupakan pencapaian besar dalam pemikiran ilmiah. Kekacauan yang merajalela dalam berbagai pandangan sejarah dan politik digantikan dengan suatu teori ilmiah yang amat integral dan harmonis, yang memperlihatkan bagaimana, dalam konsekwensinya dengan pertumbuhan kekuatan-kekuatan produktif, suatu sistem kehidupan sosial muncul darisistem kehidupan sosial yang ada sebelumnya dan berkembang melalui berbagai tahapan. Contoh kongkretnya: kapitalisme yang muncul dari feodalisme.
Seperti halnya pengetahuan manusia merefleksikan alam (yang merupakan materi yang berkembang), yang keberadaannya tidak tergantung dari manusia, begitu pula pengetahuan sosial (berbagai pandangan dandoktrin yang dihasilkan manusia: filosofi, agama, politik, dan seterusnya) merefleksikan sistem ekonomi dari masyarakat. Berbagai lembaga politik merupakan superstruktur di atas fondasi ekonomi. Kita melihat, sebagai contoh, bahwa berbagai bentuk politis dari negara-negara Eropa modern memperkuat dominasi pihak borjuasi terhadap pihak proletariat. Filosofinya Marx merupakan filosofi materialisme terapan, yang mana membekali umat manusia, khususnya kelas pekerja, dengan alat-alat pengetahuan yang ampuh.

2.      Karya Marx yang prinsipal, Das Kapital, merupakan hasil studinya yang mendalam terhadap sistem ekonomi modern: kapitalisme.
Setelah menyadari bahwa sistem ekonomi merupakan fondasi, yang di atasnya superstruktur politik didirikan, Marx mencurahkan sebagian besar perhatiannya untuk mempelajari sistem ekonomi ini.
Ekonomi politik yang klasik, sebelum Marx, berkembang di Inggris, negeri kapitalis yang paling maju saat itu. Adam Smith dan David Ricardo, dengan investigasi mereka terhadap sistem ekonomi, meletakkan dasar-dasar dari teori nilai kerja. Marx melanjutkan karya mereka, ia menguji teori itu dan mengembangkannya secara konsisten. Ia melihat bahwa nilai dari setiap komoditi ditentukan oleh kuantitas waktu kerja yang diharuskan secara sosial, yang digunakan untuk memproduksi komoditi itu.
Jika para ahli ekonomi borjuis melihat hubungan antar-benda (pertukaran antar-komoditi), Marx memperhatikan hubungan antar-manusia. Pertukaran komoditi mencerminkan hubungan-hubungan di antara para produser individual yang terjalin melalui pasar. Uang memperlihatkan bahwa hubungan itu menjadi semakin erat, yang tanpa terpisahkan menyatukan seluruh kehidupan ekonomi dari para produser. Modal (kapital) memperlihatkan suatu perkembangan lanjutan dari hubungan ini: tenaga kerja manusia menjadi suatu komoditi. Para pekerja upahan menjual tenaga kerjanya kepada para pemilik tanah, pemilik pabrik dan alat-alat kerja. Seorang pekerja menggunakan sebagian waktu kerjanya untuk menutup biaya hidupnya dan keluarganya (mendapat upah), sebagian lain waktu kerjanya digunakan tanpa mendapat upah, semata-mata hanya mendatangkannilai lebih untuk para pemilik modal. Nilai lebih merupakan sumber keuntungan, sumber kemakmuran bagi kelas pemilik modal.
Doktrin tentang nilai lebih merupakan batu-penjuru dari teori ekonomi yang dikemukakan oleh Marx. Modal, yang sebenarnya terbentuk dari hasil kerja para pekerja, justru menghantam para pekerja, memporakporandakan para pemilik modalkecil dan menciptakan barisan pengangguran. Dalam bidang industri, kemenangan produksi berskala besar segera tampak, tetapi gejala yang sama juga dapat dilihat pada bidang pertanian, di mana keunggulan pertanian bermodal besar semakin dikembangkan. Penggunaan mesin-mesin pertanian ditingkatkan, mengakibatkan ekonomi para petani kecil terjebak oleh modal-uang, kemudian jatuh dan hancur berantakan disebabkanteknik produksi yang kalah bersaing. Penurunan produksi berskala kecil mengambil bentuk-bentuk yang berbeda dalam bidang pertanian, akan tetapiproses penurunan itu sendiri merupakan suatu hal yang tidak terbantahkan.
Dengan menghancurkan produksi berskala kecil, modal mendorong peningkatan produktivitas kerja dan menciptakan posisi monopoli bagi asosiasi kapitalis besar. Produksi itu sendiri menjadi semakin social. Ratusan ribu, bahkan jutaan pekerja diikat dalam suatu organisme ekonomi regular. Tapi hasil dari kerja kolektif ini dinikmati oleh sekelompok pemilik modal. Anarki produksi, krisis, kekacauan harga pasaran, serta ancaman terhadap sebagian terbesar anggota masyarakat, semakin memburuk.
Dengan mengembangkan ketergantungan para pekerja pada modal, sistem ekonomi kapitalis menciptakan kekuatan besar dari persatuan para pekerja. Marx menyelidiki perkembangan kapitalisme dari ekonomi komoditi tahap awal, dari pertukaran yang sederhana, hingga bentuk-bentuknyayang tertinggi, produksi berskala besar. Dan dari pengalaman negeri-negeri kapitalis, yang lama dan baru, dari tahun ke tahun, terlihat dengan jelas kebenaran dari doktrin-doktrin Marxian ini. Kapitalisme telah menang di seluruh dunia, tetapi kemenangan ini hanyalah merupakan awal dari kemenangan para pekerja terhadap modal yang membelenggu mereka.

3.      Ia mengkritik masyarakat kapitalis, mengutuknya, memimpikan keruntuhan kapitalisme.
Ketika feodalisme tersingkir, dan masyarakat merdeka kapitalis muncul di dunia, maka muncullah suatu sistem untuk penindasan dan eksploitasi terhadap golongan pekerja. Berbagai doktrin sosialis segera muncul sebagai refleksi dari dan protes terhadap penindasan ini. Sosialisme pada awalnya, bagaimanapun, merupakan sosialisme utopis. Ia mempunyai gagasan akan adanya pemerintahan yang lebih baik. Ia berusaha membuktikan kepada orang-orang kaya bahwa eksploitasi itu tak bermoral.
Namun sosialisme utopis tidak memberikan solusi nyata. Ia tak dapat menjelaskan sifat sebenarnya dari perbudakan upahan di bawah sistem kapitalisme. Ia tak mampu mengungkapkan hukum-hukum perkembangan kapitalis atau memperlihatkan kekuatan sosial apa yang mampu membentuk suatu masyarakat yang baru.
Sementara itu, berbagai revolusi terjadi di Eropa, khususnya di Prancis, mengiringi kejatuhan feodalisme, perhambaan, yang semakin lama semakin jelas mengungkapkan perjuangan kelas-kelas sebagai basisdan kekuatan pendorong dari semua perkembangan. Setiap kemenangan politis atas feodalisme merupakan hasil dari perlawanan serentak dan tiba-tiba. Setiap negeri kapitalis berkembangdi atas basis yang kurang-lebih demokratis, diakibatkan adanya perjuangan hidup-mati di antara kelas-kelas yang ada dalam masyarakat kapitalistik.
Kejeniusan Marx adalah karena ia yang pertama kalinya menyimpulkan pelajaran sejarah dunia dengan tepat dan menerapkan pelajaran itu secara konsisten. Kesimpulan yang dibuatnya menjadi doktrin dari perjuangan kelas.
Rakyat selalu menjadi korban dari penipuan dan kemunafikan dunia politik, mereka akan selalu begitu sampai mereka mencoba mencari tahu apa kepentingan dari kelas-kelas yang ada dalam masyarakat, apa yangada di balik segala macam ajaran moral, agama dan janji-janji politik. Para pemenang dari proses reformasi dan pembangunan akan selalu terkecoh oleh para pendukung pemerintahan lama, sampai mereka menyadari bahwa setiap lembaga yang lama, sekeji apapun tampaknya, akan tetap dijalankan oleh kekuatan-kekuatan dari kelas-kelas tertentuyang berkuasa. Hanya ada satu kelompok yang mampu menghantam usaha perlawanan dari kelas-kelas itu, dan itu bisa ditemukan dalam masyarakat kita, kelompok yang mampu dan harus menggalang kekuatanuntuk perjuangan menyingkirkan yang lama dan mendirikan yang baru.
Filosofi materialisme yang dipaparkan Marx menunjukkan jalan bagi proletariat untuk bebas dari perbudakan spiritual yang membelenggu setiap kelas yang tertindas hingga kini. Teori ekonomi yang dijabarkan Marx menjelaskan posisi sebenarnya dari proletariat didalam sistem kapitalisme. Organisasi-organisasi independen milik proletariat semakin bertambah banyak jumlahnya, dari Amerika hingga Jepang, dari Swedia hingga Afrika Selatan. Proletariat menjadi semakin tercerahkan dan terdidik dengan membiayai perjuangannya sendiri. Mereka membuktikan kesalahan tuduhan-tuduhan masyarakat borjuis; mereka terus memperbaiki strategi perjuangan, menggalang kekuatan dan tumbuh tanpa bisa ditahan.

Disadur dari banyak sumber,
Dengan sumber utama:
"Tiga Sumber dan Tiga Komponen Marxisme"
V.I. Lenin (1913)
Dari Collected Works, Volume 19, pp. 23-28.
Yang diterjemahkan oleh  Lembaga Penerbitan, Pendidikan, dan Pengembangan Pers Mahasiswa (LP4M) and
 Situs Indo-Marxist – Situs Kaum Marxist Indonesia

ILMU DAN AMAL SHALEH

Latar Belakang
Ilmu dan amal adalah dua hal yang selalu dipertentangkan orang, mana yang lebih penting diantara keduanya. Tanpa ilmu, tindakan tak lebih dari aktivitas fisik yang tak bernilai. Sementara, sebagian yang lain mengatakan bahwa amallah yang lebih utama. Sebab, penilaian dilakukan terhadap amal bukan kepada sesuatu yang belum dilakukan.  
Amal Shaleh terdiri dari dua kata yaitu amal dan shaleh. Amal artinya melakukan/melakukan/membuat sedangkan Shaleh artinya segala sesuatu yang bersifat baik dan berguna atau dapat diartikan sebagai kebaikan-kebaikan yang yang dilakukan menurut perintah-perintah dan larangan-larangan yang ditentukan oleh Allah SWT. Dari itu, amal shaleh berarti melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan Allah SWT yang terkandung didalam islam. Manakala islam adalah agama diturunkan oleh Allah SWT kepada manusia hanya dengan satu cara yaitu melalui ilmu. Dengan ilmu kita bisa banyak belajar mengenai berbagai hal yang kita perlukan.
Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal shaleh atau setiap perbuatan kebijakan yang diridhoi oleh Allah SWT. Dengan demikian, amal dalam Islam tidah hanya terbatas pada ibadah tetapi, sebagaimana ilmu dalam Islam tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama. Ilmu ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia seperti ilmu agama,ilmu alam,ilmu sosial dan lain-lain. Ilmu-ilmu ini jika dikembangkan dengan benar dan baik maka akan memberikan dampak positif bagi peradaban manusia. Misalnya, perkembangan sains akan memberikan kemudahan dalam lapangan praktikal manusia. Demikian juga ilmu-ilmu sosial akan memberikan penyelesaian untuk pemecahan-pemecahan masalah di dalam masyarakat. Jadi , mengiringi ilmu dengan amal merupakan keharusan. Ilmu tanpa diiringi amal maka hanya akan berupa konsep-konsep saja. Oleh karena itu, amal shaleh merupakan pelaksanaan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan Allah SWT yang merupakan sesuatu yang semestinya diiringkan beserta ilmu.

Ø Pengertian Ilmu dan Kedudukan Ilmu dalam Islam
Sebelum membahas hubungan ilmu dan amal shaleh akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian ilmu dan amal shaleh. Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‘alima-ya’lamu yang berarti tahu atau mengetahui. Ilmu dalam bentuk jamaknya adalah ‘ulum yang artinya adalah memahami sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan pengetahuan. Ilmu mengandung arti pengetahuan, tapi pengetahuan dengan ciri-ciri khusus yaitu yang disusun secara sistematis. Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam Islam, hal ini terlihat dari banyaknya ayat al-Qur’an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi dan mulia disamping hadis-hadis nabi yang yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu. Dalam sebuah ayat al-Qur’an dikatakan, “Dan janganlah engkau turut apa-apa yang engkau tidak ada ilmu padanya,sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan ditanya,” (Al-Isra : 36). Ayat al-Qur’an tersebut menjelaskan bahwa ilmu merupakan dasar dari segala tindakan manusia. Karena, tanpa ilmu segala tindakan manusia menjadi tidak terarah,tidak benar, dan tidak bertujuan. Dan Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an surat Al Mujadalah ayat 11 yang artinya “Allah meninggikan beberapa derajat (tingkatan) orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu (diberi ilmu pengetahuan) dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Ayat tersebut menunujukkan dengan jelas bahwa orang yang beriman dan berilmu akan memeperoleh kedudukan yang tinggi. Keimanan yang dimiliki seseorang akan menjadi pendorong untuk untuk menuntut ilmu dan ilmu yang dimiliki seseorang akan membuat dia sadar bahwa betapa kecilnya manusia dihadapan Allah, sehingga akan tumbuh rasa kepada Allah SWT bila melakukan hal-hal yang dilarangNya.
Ilmu merupakan bagian dari wahyu Allah SWT yang diberikan kepada para NabiNya pada awal-awal bangkitnya peradaban manusia di muka bumi ini. Ilmu ini kemudian disebarluaskan oleh para pengikut nabi itu agar manusia mengerti,serta dapat menggunakan dan mengembangkannya sebagai ‘alat’ untuk menjalankan tugas kekhalifahannya. Agama menyediakan tolak ukur kebenaran ilmu (benar,salah),bagaimana ilmu diproduksi (baik,buruk), dan tujuan-tujuan ilmu (manfaat,merugikan). Selebihnya adalah hak manusia untuk memikirkan dinamika internal ilmu. Ilmu yang lahir dari induk agama harus menjadi ilmu yang objektif. Artinya, suatu ilmu tidak dirasakan oleh pemeluk agama lain,non agama, dan anti-agama sebagai norma, tapi sebagai gejala keilmuan yang objektif semata. Meyakini latar belakang agama yang menjadi sumber ilmu atau tidak, tidak menjadi masalah, ilmu yang berlatar belakang agama adalah ilmu yang objektif, bukan agama menuju moralitas. Maka, objektifikasi ilmu adalah ilmu dan orang beriman untuk seluruh manusia, tidak hanya untuk orang beriman saja.  

Ø Pengertian Amal Shaleh
Kemudian Amal Sholeh, dua rangkaian kata ini sering kita temui karena berkaitan dengan agama. Amal itu sendiri adalah melakukan segala sesuatu untuk menghasilkan sesuatu. Dan shaleh berarti segala sesuatu segala sesuatu yang bersifat baik dan berguna. Jika kedua makna tersebut amal shaleh berarti melakukan sesuatu untuk menghasilkan sesuatu yang sifatnya baik,menguntungkan dan berguna. Terdapat beberapa janji-janji Allah SWT kepada mereka yang beriman dan beramal shaleh. Diantaranya ialah keuntungan dunia dan akhirat, nikmat surga, penghapusan dan pengampunan dosa-dosa, diberi petunjuk dan panduan,dikurniakan derajat yang tinggi,dianugerahkan kekuasaan, mendapat rezeki yang mulia (berkat), dibalas dengan pahala yang secara berterusan, dicurahkan rahmat dan dilepaskan daripada kegelapan hidup kepada cahaya. Amal shaleh yang amat disukai oleh Allah SWT adalah amal-amal yang telah diwajibkan kepada manusia untuk dilaksanakan misalnya seperti shalat lima waktu. Allah SWT senang bila hambaNya menambah amal-amal shaleh dalam rangka mendekatkan diri kepadanya akan tetapi Ia juga tidak senang bila hambaNya melalaikan amal yang wajib karena amal yang lain walaupun itu adalah amal shaleh. Allah SWT tidak akan menghendaki orang yang melaksanakan shalat sunnah semalam penuh akan tetapi lalai pada shalat yang wajib karena bangun tidur terlalu siang. Selanjutnya, amal shaleh Allah SWT setelah amal-amal wajib adalah amal yang bisa dirasakan manfaatnya bagi hambaNya yang lain. Menuntut ilmu merupakan suatu hal yang akan memberikan manfaat yang besar bagi setiap umat manusia. Dengan ilmu kita dapat mengetahui hal-hal yang kita tidak tahu dan kita dapat menjalankan amal shaleh seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT.   

Ø Beramal dengan Ilmu
Kita dapat beramal dengan ilmu dengan menggunakan dasar pemikiran, perasaan dan perlaksanaan.
·           Pemikiran
Kita harus mengakui ajaran Islam yang tidak hanya menangani persoalan rohani saja tetapi juga persoalan politik/pengurusan kehidupan.
·           Perasaan
Kita suka dan senang dengan kesyumulan Islam. Kita bermanis muka dengan mereka yang memperkatakan dan memperjuangkan supaya terlaksananya Islam yang syimul bukan sebaliknya bermasam muka, mencemooh dan lebih parah lagi jika menghalang perjuangan ini seperti yang telah dilakukan Abu Jahal, Abu Lahab dan musyirikin terhadap Rasulullah saw dan para sahabatnya.
·           Perlaksanaan
Kita harus berusaha melaksanakan Islam yang syumul dengan menegakkan khilafah. Jika khilafah tidak ada pada masa ini, kita semestinya bersama dengan jemaah. Langkah yang semestinya kita lakukan untuk menjadi hamba yang mulia adalah dengan menjadikan diri kita muslim yang berilmu dan beramal shaleh.
Beramal tanpa berilmu sangat tidak rasional bagaikan kapal yang diombang ambingkan gelombang ditengah samudera luas sementara keinginan untuk cepat sampai ke daratan sangatlah tinggi, maka hanya mukzizat Allahlah yang paling berperan ketika itu. Begitu juga dalam kehidupan ini, ibadah bukan hanya sekedar berdiri, rukuk, maupun sujud dalam shalat saja. Namun, setiap dirii akan dituntut untuk melaksanakan apa sesungguhnya hikmah dibalik perintah shalat itu , begitu juga ibadah-ibadah lainnya selain menunaikannya dengan ikhlas perealisasian dari hikmah yang terkandung didalamnya harus menjadi prioritas utama dan tidak bisa di kesampingkan sama sekali. Jelasnya raihlah keinginan dunia akhirat itu sebanyak-banyaknya dan imbangi ilmu itu dengan amaliah ikhlas dan penuh kekhusyukkan. Intinya manusia dapat menilai dan melakukan sesuatu dengan cermat dan hati-hati dan tidak ada kebajikan dalam ibadah kecuali diiringi dengan tafakur,tawakal, maupun perbuatan makruf lainnya.
Orang yang selalu menggunakan ilmu dan pemikiran akan menghasilkan ladang amal dan akan selalu menjaga amalannya itu dari perbuatan-perbuatan tercela dalam hidup bersosialisasi dalam masyarakatnya. Sedangkan orang yang beramal tanpa dilandasi ilmu dan pemikiran, jelas akan diombang ambingkan oleh hawa nafsu sehingga akan melahirkan kerugian dan kesia-siaan dalam amaliah tersebut.

Ø Hal-hal yang Berfokus pada Hubungan Ilmu dan Amal Shaleh
Hubungan ilmu dengan amal dapat difokuskan pada dua hal. Pertama, ilmu adalah pemimpin dan pembimbing amal perbuatan. Amal boleh lurus dan berkembang bila didasari dengan ilmu. Berbuat tanpa didasari pengetahuan tidak ubahnya dengan berjalan bukan dengan di jalan yang benar, tidak mendekatkan pada tujuan melainkan menjauhkan. Dalam semua aspek kegiatan manusia harus disertai dengan ilmu, baik itu yang berupa amal ibadah maupun amal perbuatan lainnya. Sedangkan kedua, sesungguhnya ilmu dan amal saling beriringan. Barangsiapa berilmu maka dia harus berbuat, baik itu ilu yang berhubungan dengan masalah ibadah maupun ilmu-ilmu yang lain. Tidak ada faedahnya ilmu yang tidak diamalkan. Amal merupakan buah dari ilmu, jika ada orang yang memiliki ilmu tapi tidak berilmu maka seperti pohon yang tidak menghasilkan manfaat bagi penanamnya. Begitu pula tidak ada manfaatnya ilmu fikih yang dimiliki oleh fakih jika dia tidak mengubahnya menjadi perbuatan. Begitu juga, tidak faedahnya teori-teori atau penemuan-penemuan yang ditemukan seorang ilmuwan jika tidak diubah menjadi perbuatan nyata. Karena wujud dari pengetahuan itu adalah amal dan karya nyatanya.

Ø Hubungan Ilmu dan Amal Shaleh
Pada dasarnya Ilmu dan amal adalah satu, amal tanpa ilmu bukanlah amal dan ilmu tanpa amal bukanlah ilmu,sebagaimana dikatakan oleh Ja’far al-Shadiqa ra. Al-Qur’an  juga mengatakan bahwa kalimat al-Thayyibah (ilmu dan makrifah) kepada Allah yang akan sampai kepada-Nya,sementara amal shaleh tak ubahnya sebagai roket pendorong yang menghampirkan hal-hal tersebut kepada Allah SWT. Tentu saja, tanpa ilmu, tak ada yang akan dibawa oleh sang roket, sementara tanpa amal,ilmu bersangkutan akan tetap berada di landas pacu. Tentang mana yang lebih dulu yang harus diraih, ilmu atau amal dapat dikatakan bahwa dengan ilmulah seseorang dapat melakukan amal. Dengan demikian, ilmu harus diraih terlebih dahulu, baru dengannya dapat melakukan amal. Akan tetapi, ilmu yang sesungguhnya adalah pemberian dari Allah SWT. Oleh karena itu, perlu syarat-syarat yang diperlukan, syarat tersebut adalah ketakwaan. Dan ketakwaan merupakan jenis amal. Sehingga, dengan demikian, amallah yang harus tersedia terlebih dahulu agar seseorang dapat memperoleh ilmu.   
  Ilmu merupakan aspek teoritis dari pengetahuan. Dengan pengetahuan inilah manusia melakukan perbuatan amalnya. Jika manusia memiliki ilmu tapi miskin amalnya, maka ilmu tersebut akan menjadi sia-sia. Jelas akan sia-sia sekali kita beramal beribadah, sementara sifat dan perilaku tercela masih juga dipelihara dalam diri, dan hal ini disebabkan oleh kurangnya ilmu dalam beramal khususnya ilmu yang berhubungan dengan apa yang sedang kita lakukan dalam proses ibadah. Ilmu  dan amal adalah dua komponen yang harus berlandaskan pada keinginan untuk merealisasikan amaliah, ilmu dan amal tidak dapat dipisahkan, kehilangan salah satu dari keduanya akan menimbulkan kesalahan demi kesalahan bahkan kesesatan.  Dalam beberapa riwayat dijelaskan mengenai hubungan antara ilmu dan amal. Imam Ali Abi Thalib berkata, “Ilmu adalah pemimpin amal dan amal adalah pengikutnya. “Demikian juga dengan perkataan Rasulullah saw, “Barang siapa beramal tanpa ilmu maka apa yang dirusaknya jauh lebih banyak dibandingkan yang diperbaikinya. Dari riwayat tersebut maka jika orang itu berilmu maka ia harus diiringi dengan amal. Amal ini akan mempunyai nilai jika dilandasi dengan ilmu, begitu juga dengan ilmu akan mempunyai nilai atau makna jika diiringi dengan amal. Keduanya tidak dapat dipisahkan dalam perilaku manusia. Sebuah perpaduan yang saling melengkapi dalam kehidupan manusia yaitu setelah berilmu lalu beramal.
Ilmu yang tidak dilanjutkan dengan perbuatan, mungkin kita dapat menyebutnya sebagai pengetahuan teoritis. Namun, apa faedahnya ilmu teoritis jika kita tidak menerjemahkannya kedlam ilmu praktik, dan kemudian meneruskannya menjadi perbuatan yang mendatangkan hasil. Jika ilmu tidak dipraktikan maka akan  memberikan dampak yang negatif. Padahal,kaedah islam menekankan bahwa ilmu senantiasa menyeru pada amal perbuatan. Keduanya tidak ubahnya sebagai dua benda yang senantiasa bersama dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Jika amal memenuhi seruan ilmu maka umat akan menjadi baik dan berkembang. Namun jika tidak, maka ilmu akan meninggalkan amal perbuatan, dan dia akan tetap tinggal tanpa faedah apapun. Jika demikian nilai apa yang dimiliki seorang manusia yang memiliki segudang teori dan pengetahuan namun tidak mempraktikannya dalam dunia nyata. Pertalian ilmu dengan amal tidak hanya dituntut dari parapelajar agama dan para ahli yang mendalami suatu ilmu, melainkan juga dituntut dari setiap orang, baik yang memiliki ilmu sedikit ataupun banyak. Namun, tentunya orang-orang yang berilmu memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam hal ini karena mereka memiliki kemampuan yang lebih. Allah SWT berfirman didalam surat Ash-Shaff ayat 2-3 , “Wahai orang-orang yang berfirman, mengapa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. Sungguh besar murka Allah SWT, kamu mengatakan apa-apa yang kamu tidak kerjakan.  
Jika kita memperhatikan ayat-ayat al-Qur’an niscaya kita akan menemukan bahwa al-Qur’an senantiasa menggandengkan ilmu dengan amal. Makna ilmu diungkapkan dalam bentuk kata iman pada banyak tempat,dengan pengertian bahwa iman adalah ilmu atau keyakinan. Diantaranya ialah “Demi waktu ashar, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, dan saling menasehati dalam kebenaran dan kebijakan.” (Al-‘Ashr :1-3). Dalam ayat lain dikatakan “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal.” (Al-Kahfi :107). Demikian juga dengan ayat “Orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” (Ar-Ra’d :29). Ayat-ayat tersebut menjelaskan tentang betapa ilmu dan amal saleh memiliki kaitan yang erat yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Karena keduanya bagai dua keping mata uang yang saling memberi arti. Inilah yang sejalan dengan ucapan Imam Ali Abi  Thalib, ”Iman dan amal adalah dua saudara yang senantiasa beriringan dan dua sahabat yang tidak terpisahkan. Allah tidak akan menerima salah satu dari keduanya kecuali disertai sahabatnya.”

Ø Kesimpulan
Dengan perspektif kesepaduan ilmu dan amal, maka akan memberikan perkembangan ke arah perbaikan dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat akan berlomba-lomba dalam memberikan amal saleh satu sama lain. Imam Ali Abi Thalib berkata, “Jangan sampai ilmumu menjadi kebodohan dan keyakinanmu menjadi keraguan. Jika engkau berilmu, maka beramallah, dan jika engkau yakin maka majulah”. Dengan ilmu yang benar serta amal shaleh masyarakat bergerak dari kebodohan menuju kepintaran, dari ketertinggalan menuju kemajuan dan dari kehancuran menuju kebangkitan. Allah SWT menempatkan orang yang berilmu dan beramal shaleh sesuai dengan ilmunya pada derajat yang paling tinggi. Jelasnya, Allah yang memiliki segala sesuatu dan Maha Pemberi pasti memuliakan derajat orang-orang yang didalam dirinya terdapat tiga hal yaitu keimanan yang kokoh, ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan selalu melakukan amal shaleh, sabar, ikhlas, dan selalu bertawakal padaNya. Ilmu adalah landasan iman, hakekat pencarian ilmu pengetahuan pada diri manusia sesungguhnya adalah dalam rangka mengenal Alllah SWT dengan segala konsekuensinya.Dan hubungan antara ilmu dan amal shaleh tidak dapat dipisahkan karena dua hal tersebut saling mempengaruhu satu sama lain.

Oleh: Vita Aprilia, Mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Minggu, 17 Juni 2012

AKU MENCINTAIMU DISETIAP DETIK WAKTU YANG BERLALU


Yang Terbaik Bagimu
By: Ada Band ft Gita Gutawa
Teringat masa kecilku
Kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu
Buatku melambung
Di sisimu terngiang
Hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala
Mimpi-mimpi serta harapanmu

Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu, jauhkan godaan
Yang mungkin kulakukan
Dalam waktuku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku
Terbelenggu, jatuh dan terinjak

Tuhan, tolonglah..
Sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku trus berjanji
Takkan khianati pintanya

Ayah dengarlah..
Betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan
Ku mampu penuhi maumu

Andaikan detik itu kan bergulir kembali
Kurindukan suasana basuh jiwaku
Membahagiakan aku
Yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala
Sesuatu yang pernah terlewati...




Lirik lagu di atas, merupakan  pembuka dari alur ceritaku, untuk seorang terkasih yang telah lama kembali kepada sang Ilahi, dan kini lantunan bait berikutnya adalah segelintir asa yang ingin kusampaikan kepadanya,  andai kata angin dapat menyampaikannya, aku berharap dia dapat tersenyum disana... I love you dad ^^



AKU MENCINTAIMU DISETIAP DETIK WAKTU YANG BERLALU
Aku mencoba memahami dari apa yang Tuhan takdirkan kepada kita
Aku mencoba untuk mengerti setiap pesan yang Tuhan sampaikan kepada kita
Tetapi mungkin, aku masih terlalu rapuh untuk meyakini
Karena mungkin aq tak pernah ingin kau pergi

Masih terngiang dengan jelas ketika kau pertama kali mengantarkanku ke TK dulu
Kau memintaku menunggu di ayunan berwarna kuning itu
Kau memintaku untuk bermain bersama kawan-kawanku
Dan kau berlalu untuk mengajar katamu
Aku menangis takut ditinggalkan ditempat asing itu
Dan kau membujukkan, mengatakan hal-hal manis ditelingaku

Aku pun masih mengingat kala kau marah kepadaku
Aku tak mengaku telah mengambil uang dalam tas kerjamu
Hingga kini hal itu masih ku simpan sendiri di benakku
Terkadang aku merasa sangat bersalah tidak mengakui kesalahanku
Tapi aku berharap jika kau dapat mendengarku
Bahwa aku menyesal melakukan itu

Aku kini sudah dewasa
Dan kadang terbersit di hatiku agar kau ada disisiku
Kembali memarahiku ketika aku nakal
Kembali membujukku dengan kata-kata manis ketika aku merajuk

Aku biasa iri dengan kawan-kawanku
Ketika ku tamatkan SMA dan mereka dapat tertawa gembira bersama orang yang dicintainya
Tetapi aku tau kau tidak di sana mengatakan selamat atas kelulusanku

Ayah, Mentari masih bersinar indah
Rembulan pun tetap terjada kala malam tiba
Dan aku masih dengan tulus mencintaimu
Disetiap detik waktu yang berlalu

Ayah, karenamu aku belajar akan kehidupan
Karenamu aku belajar tentang kesabaran
walau kadang awan menutupi cerahnya bintang-intang
Aku akan selalu mencintaimu
Disetiap detik waktu yang berlalu

Dari anakmu yang selalu Mencintaimu

Pengaruh Krisis Hutang Yunani, Portugal, dan Irlandia Terhadap Melemahnya Nilai Mata Uang EURO


Kerangka Dasar Teori
Tulisan ini menitik beratkan pembahasan dengan menggunakan Teori Interdependensia dengan perspektif liberalisme. Perspektif liberalisme dipelopori oleh Adam smith dan David Ricardo. Perspektif liberalisme mengajukan argument bahwa cara paling efektif untuk meningkatkan kekayaan nasional adalah justru dengan membiarkan pertukaran antar individu dalam ekonomi domestik dan internasional.[1] Dalam perekonomian Uni Eropa sendiri, perspektif liberalisme ini terlihat jelas dalam sistem single market yang mereka anut, dengan inti dari pasar tunggal tersebut adalah "four freedoms", atau penghapusan hambatan untuk pergerakan bebas dari people, money, goods, dan services. Dan yang paling jelas terlihat dengan liberalisme yang mengakar pada sistem perekonomian Uni Eropa bahwa, setiap negara yang selayaknya memiliki kekuatan otonomi dalam menatur aturan perekonomiannya, lebih memilih melepaskan kekuasaan itu dan memberikannya pada organisasi yang menaungi mereka dan mengukuhkan mereka sebagai kesatuan regional yaitu Uni Eropa.
Teori interdependensia sendiri yang menjadi acuan dalam paper ini adalah teori yang dikemukakan oleh Robert O. Keohane dan Joseph S. Nye yang di mana teori ini melihat keadaan dunia sudah membaik dengan adanya kerjasama antarnegara dan saling ketergantungan sehingga mampu menghindari perang.[2] Ketika suatu negara sudah merasa saling tergantung satu sama lain, maka negara-negara yang saling tergantung satu sama lain tersebut akan selalu menjaga stabilitas dan harmonisasi hubungan diantara keduanya. Karena ketika dalam hubungan tersebut terjadi suatu permasalahan, maka kedua negara akan mengalami hal yang dapat merugikan keduanya, karena terkait dan memberikan imbas satu sama lain.
Hubungan di antara negara-negara di kawasan Uni Eropa menunjukan sutau pola hubungan yang interdependensi. Saling tergantung satu sama lainnya. Kawasan Eropa yang terinterdependensi menjadi salah satu faktor penguat spillover effect mengenai krisis. Yunani yang menjadi pintu gerbang, akhirnya menyebar ke negara lain, karena sistem moneter Uni Eropa yang saing mengaitkan satu negara dan negara yang lain. Kekhawatiran akan spillover effect kepada negara-negara Eropa lain dibenarkan dengan konsep interdependensi. Melihat kondisi yang terjadi di Eropa mengakibatkan banyak investor yang mengalihkan pandangan investasinya keluar Eropa untuk menghindari kerugian yang lebih besar dan otomatis akan memperburuk secara nyata perekonomian Eropa, karena banyak dana yang biasanya beredar di Eropa, kemudian berpindah ke tempat lain.

PEMBAHASAN

A.   Single Currency sebagai Solusi atau Problematika

Awal penggunaan mata uang Euro sebagai sistem single currency diharapkan dapat berfungsi meningkatkan perdagangan dan usaha perlindungan terhadap negara-negara Eropa dari kerugian hasil Dollar yang mendominasi sistem moneter internasional. Kehadiran Euro sebagai alat transaksi perdagangan di kawasan Eropa pun bagi negara-negara Uni Eropa diharapkan pula dapat mengurangi ketergantungan terhadap Dollar Amerika Serikat. Hal ini disebabkan peredaran Dollar Amerika Serikat tidak hanya di kawasan Eropa namun juga di dunia internasional.

Keberadaan Euro pun telah bergerak ke arah terbentuknya dominasi dalam pengaturan pasar dan sistem moneter. Oleh karena itu, mata uang Euro memiliki potensi kuat untuk berperan penting dalam sistem perekonomian global, terutama sebagai penguat sistem perekonomian di negara-negara Uni Eropa untuk dapat mengimbangi kekuatan perekonomian dari Amerika Serikat.
Mata uang Euro dapat menjadi ancaman bagi Dollar, hal ini tampak dengan adanya peningkatan cadangan devisa berupa Euro dari berbagai bank sentral yang ada di negara-negara Eropa. Diberlakukannya mata uang tunggal Euro, dalam jangka panjang akan memiliki dampak yang signifikan, di mana para investor dari negara lain pun yang memandang Euro sebagai mata uang yang lebih stabil dari pada Dollar, akhirnya akan lebih memilih Euro dalam traksaksi ekonomi berskala internasionalnya. Tidak hanya itu, Euro sebagai mata uang tunggal memudahkan negara-negara Uni Eropa dalam melaksanakan transaksinya tanpa harus memusingkan nilai tukar mata uang, dan juga didukung dengan sistem single market yang membebaskan peredaran uang, sehingga perekonomian Uni Eropa pun dapat lebih stabil dan berkembang pesat.
Peran Euro dalam perdagangan internasional pun mengalami peningkatan yang signifikan terlihat dengan peningkatan volum tren dari tahun ke tahun sejak berlakunya Euro dan pada tahun 2003 dengan suku bunga Euro ditetapkn menguat atas Dollar. Tetapi kemajuan yang melanda Euro sebagai solusi dalam menyatukan Eropa menjadi integrasi regional terbesar di dunia tidak terlepas dari guncangan krisis.
Berawal dari negara Eropa yaitu Yunani hingga merambat ke Portugal, Irlandia dan Spanyol yang diwarnai dengan kelesuan dan defisit anggaran dalam jumlah besar. Seiring dengan itu, nilai tukar mata uang Euro pun melemah di bandingkan mata uang lainnya. Di sisi lain, program penyelamatan ekonomi yang dilaksanakan dengan cara pengetatan ekonomi telah menimbulkan gejolak dan protes rakyat. Kemungkinan kegagalan Euro ini pun menunjukkan bahwa tidak ada mata uang kertas yang mampu mempertahankan daya belinya dalam jangka menengah apalagi dalam jangka panjang.[3]

B.   Krisis Hutang Yunani, Portugal, dan Irlandia

Krisis eropa merupakan bentuk krisis utang yang berasal dari Yunani, yang kemudian menjalar ke Irlandia dan Portugal serta menimbulkan efek domino ke beberapa negara Uni Eropa lainnya. Yunani jika dilihat dari kaca mata sejarah merupakan negara dengan peradaban yang sangat berkembang pesat tetapi saat ini ketika melihat Yunani maka yang didapati adalah sebuah negara dengan corruption perceptions index berada pada peringkat 71 dari 180 negara.[4]
Adanya ketidak jujuran pemerintah Yunani yang mengutak-atik nilai pertumbuhan ekonomi makronya pun merupakan awal jatuhnya perekonomian Yunani di mana pemerintah Yunani berusaha menutup-nutupi angka defisit negara yang disebabkan oleh banyaknya kasus penggelapan pajak, yang diperkirakan telah merugikan negara hingga US$ 20 milyar per tahun.
Dan pada awal tahun 2000-an, tidak ada yang memperhatikan fakta bahwa utang Yunani  sudah terlalu besar. Malah dari tahun 2000 hingga 2007, Yunani mencatat pertumbuhan ekonomi hingga 4.2% per tahun, yang merupakan angka tertinggi di zona Eropa, hasil dari membanjirnya modal asing ke negara tersebut. Keadaan berbalik ketika pasca krisis global 2008 dimana negara-negara lain mulai bangkit dari resesi, dua dari sektor ekonomi utama Yunani yaitu sektor pariwisata dan perkapalan, justru mencatat penurunan pendapatan hingga 15%. Orang-orang pun mulai sadar bahwa mungkin ada yang salah dengan perekonomian Yunani.[5]
Di Irlandia sendiri sedang terbelit imbal hasil (yield) surat utang (obligasi) yang diterbitkan oleh pemerintah. Serta keadaan anggaran Negara yang mengalami defisit hingga sebesar 32 persen terhadap produk domestik bruto tercatat sebagai defisit anggaran terbesar di kawasan Eropa. Melihat fakta tersebut, sangat wajar kalau krisis Irlandia mulai menebar kekhawatiran global. Sebab posisi keuangan Irlandia yang tidak stabil tersebut berisiko tinggi terhadap gagal bayar obligasi yang diterbitkan pemerintah.[6]
Penyebab dari krisis ekonomi Irlandia pun diketahui akibat dari kerugian dalam usaha sektor property dan kegagalan dalam pengelolaan bank. Dana talangan sebesar 34,3  miliar Euro yang diberikan kepada bank yang salah urus seperti Anglo Irish Bank dan juga Allied Irish Bank (AIB) sebesar €1,8 miliar Euro hampir setara pendapatan pajak nasional Irlandia merupakan sebuah ironi bagi 5 juta rakyat Irlandia yang tengah menderita kesulitan ekonomi. Selain itu pemerintah juga telah mengeluarkan program "penyelamatan" yang disebut program NAMA (National Asset Management Agency).
Melalui program ini pemerintah akan membeli aset-aset 5 bank bermasalah terbesar di Irlandia. Ada dampak yang lebih hebat dari kombinasi krisis internasional dengan pemerintahan yang korup sebagaimana yang terjadi di Irlandia. Rakyat Irlandia hanya bisa melihat miliaran Euro yang dikumpulkan pemerintah dari pajak mereka menghilang tidak tahu kejelasannya. Rakyat Irlandia melihat bank perampok terbesar uang nasabah masyarakat mendapatkan dana bailout terbesar yang tidak pernah mereka bayangkan. Defisit anggaran negara tersebut tercatat 32 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) mereka. Defisit anggaran tersebut tercatat sebagai defisit anggaran terbesar di kawasan Eropa. Hanya dalam tiga minggu, yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun telah melonjak menjadi 9 persen dari sebelumnya hanya 6 persen.[7]
Adapun keadaan Portugal yang tidak jauh berbeda dengan keadaan Yunani yang terbelit hutang, mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi yang berefek terhadap kehidupan politik dan sosial di Portugal. Di lansir, akibat krisis hutang tersebut 90% pekerja gabungan dari pekerja kantor pos, rumah sakit, dan pengajar, melakukan pemogokan guna menentang perluasan langkah penghematan pemerintah di dalam anggaran ketat 2012 dengan tujuan membantu negeri itu membayar utangnya.
Selain Irlandia dan Portugal, kini perluasan krisis eropa telah menjalar ke Italia seiring melonjaknya tingkat imbal hasil surat utang pemerintah. Tingkat imbal hasil surat berharga tersebut melonjak hingga 7,502 persen, tertinggi sejak euro diperkenalkan pada tahun 1999. Mengakibatkan para investor terpaksa menjual surat-surat berharga Italia setelah kustodian Eropa menaikkan kolateral yang dibutuhkan untuk meminjam dengan surat utang itu. Investor pun semakin khawatir ketidakstabilan kondisi politik setelah mundurnya Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi bisa menyebabkan reformasi ekonomi tertunda.
Selain mengalami krisis ekonomi, Italia juga mengalami krisis politik Berlusconi mundur dari jabatan Perdana Menteri tidak lama setelah bertemu dengan Presiden Italia, Giorgio Napolitano, di Roma. Pengunduran diri Berlusconi bernasib sama dengan PM dibeberapa negara Eropa yang  sedang mengalami krisis, diakibatkan ketidakmampuan untuk mencari solusi terjadap krisis yang terjadi dan juga akibat tinggi tekanan secara politis dibirokrasi.[8]

C.   Pengaruh Krisis Hutang Yunani, Portugal, Dan Irlandia Terhadap Melemahnya Nilai Mata Uang Euro
Konsep Single Currency atau mata uang tunggal merupakan salah satu konsep  yang mengadopsi prinsip-prinsip dasar ekonomi Liberal, yang digunakan oleh sebagian anggota Uni Eropa. Hal tersebut bertujuan untuk efisiensi sehingga memudahkan perdagangan. Disamping itu UE terus mengembangkan kerjasama antara negara anggotanya khususnya kerjasama ekonomi, lalu membentuk single market yang bertujuan untuk memudahkan pergerakan barang, jasa, dan modal. Format ekonomi yang saling bergantung satu sama lain, menjadi konsekuensi tersendiri akan terkena badai masalah jika salah satu negara mengalami masalah ekonomi.[9]
Posisi tawar nilai mata uang Euro dengan adanya krisis di beberapa negara Eropa cukup  membuat khawatir negara anggota Euro Zone yang lainnya. Karena stabilitas mata uang kawasan (Euro) berhubungan fundamental dengan mata uang euro yang bergantung pada 16 negara anggotanya. Adapun sistem mata uang tunggal dalam konteks krisis Eropa saat ini seakan menjadi pisau bermata dua, dalam artian di satu sisi begitu menguntungkan dan menambah bargaining position negara Eropa. Namun pada satu sisi ke-tunggal-an mata uang ini penuh dengan celah yang berpotensi merugikan. Dengan masih terjadinya krisis yang berkepanjangan, demikian mempengaruhi niali mata uang Euro yang melemah 0,2% menjadi US$1,2539 pada pukul 9:47 waktu Tokyo dari penutupan kemarin di New york. Mata uang wilaya Eropa itu melemah 0,1% menjadi 99,90 yen, setelah naik 0,4% kemarin. Yen diperdagangakan pada 79,65 per dolar dari 79,63. Mata uang Jepang itu telah melemah 2,1% sejak 1 Juni dan kemarin melorot ke 79,80 per dolar, level terlemah sejak 25 Mei .Indeks dolar, yang digunakan IntercontinentalExchange Inc untuk mencatat kinerja dolar terhadap 6 mata uang negara partner dagang AS, menguat 0,2% menjadi 82,403. Indeks itu sempat menyentuh 81,911 pada 7 Juni, level terendah sejak 28 Mei. Indeks saham MSCI Asia Pacific turun 0,8%. (07/arh).[10]
Sistim keuangan negara di Eropa yang saling berkaitan satu sama lain menyebabkan mudahnya terjadi perpindahan masalah ekonomi dari satu negara dengan negara lainPola hubungan yang saling ketergantungan (interdependensi) digambarkan dari fenomena inilah yang dikemukakan oleh kaum liberal pada abad ke-20 ini lebih dekat dirasakan oleh masyarakat internasional.
Dalam hubungan internasional, efek domino pun dikenali sebagai fenomena perubahan berantai berdasarkan prinsip geo-politik dan geo-strategis. karena teori ini lahir dari konsideran geografis, maka obyeknya adalah negara-negara yang secara geografis berdekatan, misalnya terletak dalam satu kawasan.  pola perubahan dianalogikan seperti domino China (mahyong) yang berdiri tegak, dimana jika keping domino paling awal dijatuhkan, ia akan menimpa keping domino terdekat, dan proses ini akan berlanjut hingga ke keping domino terakhir.[11]
Domino effect mengenai krisis keuangan yang terjadi di kawasan Eropa yang di mulai dari Yunani dan menjalar pada negara-negara pinggiran (peripheral) Eropa, seperti Portugal, Irlandia, Italia, dan Spanyol, memang masih menyimpan banyak masalah. Lemahnya perekonomian negara Portugal dan Spanyol membuat rentan diserang krisis ekonomi. Kedua negara ini mengalami defisit fiskal yang besar. Banyak pihak khawatir satu demi satu negara tersebut runtuh secara financial terkena efek domino dari dari krisis keungan Irlandia dan mengkawatirkan negara-negara Eropa akan risiko sistemik yang dibawanya dapat menyeret Eropa dalam krisis yang makin parah.

D.   Peran KIEOs dalam Mengatasi Krisis di Yunani, Portugasl, dan Italia

Krisis yang terjadi di Yunani telah memaksa Uni Eropa dan IMF membantu dengan dana penyelamatan atau recovery sebesar 110 milyar euro.[12] Namun, efektivitas kebijakan Uni Eropa tersebut perlu kita ukur dari proses pembuatan kebijakan Uni Eropa sebagai sebuah entitas politik internasional dalam usaha pemberiaan bantuan kepada Yunani sebagai salah satu negara anggotanya. Baik itu melalui penyusunan agenda, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi kebijakan, dan penilaian kebijakannya yang kemudian William Dunn[13] menyebutnya sebagai lima siklus kebijakan (policy cycle).
Sejauh mana perjalanan pelaksanaan kebijakan Uni Eropa, dalam hal ini secara khusus adalah apakah terjadi kendala dan seberapa besar kendala tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur efektivitas kebijakan bantuan Uni Eropa dalam pelaksanaannya. Dengan adanya krisis Yunani dan penanganannya oleh Uni Eropa, dapat dijelaskan bahwa bantuan Uni Eropa dalam usaha perbaikan ekonomi politik Yunani dianggap tidak efektif dilihat dari formulasi dan implementasi kebijakan.
Dari siklus formulasi kebijakan mengenai bantuan Uni Eropa dengan pemberian dana yang salah satunya diberikan oleh IMF ternyata tidak efektif karena mendapatkan pertentangan dari anggota Uni Eropa dan masyarakat Yunani sendiri yang notabene merupakan negara yang ingin dibantu. Terjadinya penolakan bantuan yang diberikan oleh IMF tersebut yang pada akhirnya menyebabkan ketidakefektifan upaya pemberian bantuan kepada Yunani.
Krisis keuangan yang tidak hanya melanda Yunani tetapi juga Irlandia, Portugal, Spanyol, dan negara-negara Uni Eropa lainnya telah bermetamorfosa dari krisis keuangan semata menjadi krisis sistem atau rezim moneter. Alhasil, nilai mata uang Euro pun turun. Sebagai akibatnya Uni Eropa kebingungan menghadapi krisis yang melandanya. Pada akhirnya Uni Eropa harus mengadakan beragam formula kebijakan dalam menangani masalah Yunani dan negara Uni Eropa lainnya. Bantuan yang khususnya diberikan kepada Yunani menjadi sangat penting mengingat negara-negara lain juga akan terimbas efeknya. Hal inilah yang menyebabkan bantuan IMF menjadi pertimbangan meskipun sempat mendapatkan pertentangan.
Akhirnya, Uni Eropa berkomitmen untuk menghadapi para spekulan di pasar keuangan di saat mereka memproses kesepakatan senilai 600 milyar Euro untuk menjaga krisis hutang Yunani agar tidak menyebar ke negara-negara Uni Eropa yang lain. Loan guarantee atau tanggungan hutang untuk pinjaman dari negara-negara zona Euro senilai 440 milyar Euro berasal dari stabilization fund dan 100 milyar Euro dari pinjaman IMF. Uni Eropa berharap bailout (bantuan tanggungan) ini berhasil menangani krisis. IMF sendiri telah menyetujui pinjaman 30 milyar Euro, sehingga total dana yang dikumpulkan untuk bailout Yunani mencapai 110 milyar Euro.[14]
Dana pinjaman IMF yang telah disetujui oleh Uni Eropa sebenarnya tidak dapat langsung dicairkan karena sama halnya dengan Uni Eropa, IMF pun memberikan syarat yang harus dipenuhi oleh Yunani. Sedangkan ketika kebijakan tersebut dilaksanakan, pemerintah Yunani pun sebenarnya masih diragukan oleh Uni Eropa dan IMF sebagai pemberi bantuan. Hal ini dikarenakan perilaku buruk pemerintahan Yunani termasuk korupsi dan hutang yang berkepanjangan oleh pemerintah, pengusaha, dan pejabat terkait. Untuk itu, parlemen Yunani meluluskan usulan pemerintah untuk memangkas pengeluaran sekaligus menaikkan pajak agar mendapat bantuan keuangan dari IMF dan Uni Eropa.
Namun, masyarakat Yunani sendiri menentang program penghematan pemerintah dan pinjaman dana dari Uni Eropa dan IMF yang dilaksanakan oleh Perdana Menteri Yunani, Papendreou. Akibtanya, bantuan dari Uni Eropa dan IMF dirasa sangat memberatkan masyarakat karena mereka dipaksa untuk membayar hutang-hutang negara dengan berbagai pemotongan dan penghematan, padahal rakyat sudah sengsara.
Sementara itu, Bank Dunia juga memiliki peran tersendiri. Tak dapat dipungkiri, Bank Dunia memiliki ikatan dan hubungan yang sangat erat dengan IMF. Bank Dunia yang sejak awal berdirinya “didominasi” Amerika Serikat memiliki relasi yang bagus dengan IMF yang “didominsai” oleh negara-negara Eropa. Sebelas presiden Bank Dunia secara turun temurun berasal dari AS karena dukungan Eropa yang juga dijatahi jabatan Ketua IMF. Selain itu, AS sebagai kreditor terbesar yang juga menyuplai dana terbesar yaitu 16% dari total kas Bank Dunia menjadi alasan mengapa posisi AS begitu kuat di lembaga keuangan yang didirikan untuk “mengentaskan kemiskinan dunia itu.”[15]
Dari situ kita dapat ambil kesimpulan bahwa secara otomatis Bank Dunia yang merupakan “representasi” AS akan membantu krisis yang terjadi di Uni Eropa. Hubungan yang erat diantara Bank Dunia (AS), IMF, dan Eropa menjadikan Bank Dunia dengan leluasa memberikan bantuan kepada Uni Eropa. Bank Dunia memulainya dengan memonitor dan mengobservasi situasi yang terjadi dan dampaknya terhadap negara lain.



[1]  Mochtar Mas’oed, Ekonomi-Politik Internasional dan Pembangunan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2008, hal. 41
[2] Aziz Fahri, Sejumlah Pandangan Tentang Organisasi Internasional, http://azizfahri.blogspot.com/2011/04/sejumlah-pandangan-tentang-organisasi.html.
[3] Muhaimin Iqbal. Kegagalan Euro, Kegagalan Uang Kertas. http://www.arthadinar.com/2011/07/kegagalan-euro-kegagalan-uang-kertas_4119.html.
[4] ……, Krisis Yunani, Penyebab dan Implikasinya, http://ferrylaks.wordpress.com/2011/10/28/krisis-yunani-penyebab-dan-implikasinya/.
[5] The Children Indonesia, Krisis Utang Yunani, Penyebab Krisis Eropa, http://top.cengkrama.com/2011/10/new-post-krisis-utang-yunani-penyebab.html.
[6] …… Krisis Irlandia, Bibit Krisis Baru Global. http://suar.okezone.com/read/2010/11/18/279/394339/krisis-irlandia-bibit-krisis-baru-global.
[7] Andicha Permana. Dampak Krisi Keuangan Irlandia Terhadap Stabilitas Ekonomi Uni Eropa 2012. http://www.scribd.com/doc/51282452/bab-I.
[8] Bayu galih. Krisis Eropa, Pemimpin Politik Bertumbangan. http://fokus.vivanews.com/news/read/263764-berlusconi--korban-baru-krisis-utang-eropa.
[9]  Ali Muhammad dalam penjelasan di mata kuliah Politik Uni Eropa semester 3.
[10] Newswire. KRISIS EROPA: Euro Belum Beranjak Dari Zona Merah. http://www.bisnis.com/articles/krisis-eropa-euro-belum-beranjak-dari-zona-merah.
[11] ….., Teori Domino dan Gelombang Demokratisasi . http://www.justishaq.com/?p=255.
[12] Rizky Musafir, Faktor-Faktor Penghambat Uni Eropa Dalam Usaha Perbaikan Ekonomi dan Politik di Yunani., Resume Skripsi  Jurusan Ilmu HI Fisipol UPN Veteran Yogyakarta, 2011, hal. 4.
[13] William Dunn, “Pengantar Analisis Kebijakan Publik,” 1998, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, hal. 24
[14]  Rizky Musafir, Op.Cit.., Hal. 26.
[15]  Ahmad Nurullah dan Jusman Dalle. Arah Baru Bank Dunia. http://www.jurnas.com/halaman/10/2012-04-24/206736