Laman

Che Guevara dan Fidel Castro

Hasta La Victoria Siempre.

Selasa, 17 Januari 2012

Sinopsis Teater I LA GALIGO

Setelah 7 tahun di pentaskan di seluruh belahan dunia, akhirnya pada akhir April 2011, pegelaran teater I LAGALIGO di pentaskan di kampung halamannya, Makassar, Sulawesi-Selatan, tepatnya tanggal 23-24 April 2011 di Benteng Rotterdam. Adapun ringkasan dari jalan cerita pegeralan teater tersebut, ialah: SINOPSIS Prolog : Akhir dan Awal dunia tengah dikosongkanI Laga Ligo berkeberatan: “Tunggu! Jika dunia Tengah diakhiri sekarang, siapa yang akan ingat legenda Sawe ragading? Aku, I Laga Ligo, adalah putranya. Berikanlah aku waktu untuk menceritakan kisah keluargaku dan para dewa.” Mulailah I Laga Ligo.Adegan satu : Penciptaan Dunia TengahPara dewa dari dunia atas dan bawah setuju mengirim anak-anak mereka mengisi dunia tengah. Mereka tidak menjadi dewa jika tidak ada satu pun yang menyembah mereka. Patotoqe’, dewa tertinggi dunia atas, memerintahkan anaknya Batara Guru turun ke dunia tengah. Karena mereka keturunan dewa, mereka menjadi penguasa kerajaan Luwuq. Ketika mereka menikah, puluhan sepupu dan pelayan mereka bergabung dengan mereka di Dunia Tengah. Dewi Sri membawa kesuburan bagi tanah dan orang-orang. Semua wanita di bumi melahirkan, kecuali Sang Ratu. Adegan Dua: Kelahiran Si KembarUpacara-upacara digelar untuk membantu persalinan yang sulit. Pendeta Bissu bersikeras bahwa persembahan darah harus “mengalir seperti sungai”. Orang-orang bertempur. Akhirnya sepasang Kembar Emas Lahir. Sawe’rigading, yang ditakdirkan menjadi raja pejuang besar, lahir dengan baju zirah...

Minggu, 15 Januari 2012

Faktor Penyebab Krisis Ekonomi Eropa dan Negara yang Terkena Dampak Krisis

Krisis keuangan Eropa telah mengancam perekonomian dunia. Krisis yang menakutkan dunia itu berakar pada kegagalan Uni Eropa untuk memperbaiki perbankannya yang sebenarnya perekonomian Eropa belum sepenuhnya sembuh kembali dari krisis global tahun 2007 dan tidak pernah sepenuhnya menangani semua tantangan yang dihadapi sistem perbankan mereka. Melihat secara umum bentuk persoalan krisis yang dihadapi eropa tersebut, dapat dikelompokkan menjadi 4 dilema besar yang mengakibatkan kondisi perekonomian eropa menjadi carut-marut, yaitu (1) : • Debitur vs kreditorEropa dihadapkan dengan menggemuknya utang pemerintah dan swasta yang banyak diantaranya yang tidak membayar dan menjadi ancaman ketika bertabrakan pada persoalan seberapa besar utang yang akan di-write off dan siapa yang akan bertanggung jawab atas itu. Serta jika kredit macet dihapus, artinya ada pihak yang harus menanggung rugi. Inilah alasan utama hilangnya kepercayaan pada sistem perbankan Eropa. • Penghematan vs pertumbuhanEropa harus bisa memacu pertumbuhan ekonomi saat melakukan penghematan fiskal. Dimana setiap Negara yang dilanda krisis terus menciutkan anggaran belanja dan agar pendapatan naik, pemerintah harus rela mengorbankan rakyat dengan memungut pajak yang amat menyakitkan. Masalahnya adalah penghematan berarti membunuh pertumbuhan ekonomi seluruh Eropa. Meskipun mendapatkan sedekah pajak, pada kenyataannya pertumbuhan ekonomi lemah, sulit bagi pemerintah untuk menekan pinjaman mereka, bahkan membayar...

Sabtu, 14 Januari 2012

Activists Beyond Borders: Advocacy Networks in International Politics

Book Review Published in: Millennium: Journal of International Studies 28 (1), pp. 188-190Margaret E. Keck, Kathryn Sikkink, Activists Beyond Borders: Advocacy Networks inInternational Politics (Ithaca and London: Cornell University Press, 1998, 228 pp., £ 11.95 pbk.). In recent years, an increasing amount of empirical research and theorizing in international relations has revived the debate on transnational relations. Although transnational relations have been successfully brought back in, many empirical and theoretical blind spots remain, especially as regards the factors contributing to the relative failure or success of non-state actor attempts to change state behaviour and thus policy outcomes in specific issue-areas. Margaret E. Keck and Kathryn Sikkink aim to fill some of these gaps by focusing on the role of transnational advocacy networks formed by Activists beyond Borders. The authors define transnational advocacy networks as communicative structures whose members are primarily motivated ‘by shared principled ideas or values’ (p. 30), engaging in the ‘voluntary, reciprocal, and horizontal exchange of information and services’ (p. 200). It is the organization around shared values that distinguishes transnational advocacy networks from other transnational networks such as corporations and banks, which pursue purely instrumental goals, and epistemic communities motivated primarily by shared causal ideas. Domestic and international NGOs play central roles in all transnational...

Kamis, 12 Januari 2012

HUBUNGAN INDONESIA DAN ASEAN DALAM KERJASAMA AFTA

AFTA yang merupakan singkatan dari ASEAN Free Tread Area memiliki arti sebagai kawasan perdagangan bebas ASEAN, pertama kali disepakati pada tanggal 28 Januari 1992 waktu Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura oleh enam negara yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Vietnam kemudian bergabung pada tahun 1995, serta Laos dan Myanmar pada tahun 1997, dan Kamboja pada tahun 1999. AFTA di bentuk dengan dengan tujuan agar menjadikan kawasan ASEAN sebagai tempat produksi yang kompetitif sehingga produk ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global, dan menarik lebih banyak Foreign Direct Investment (FDI) yaitu penanaman modal asing yang direpresentasikan di dalam asset riil seperti: tanah, bangunan, peralatan dan teknologi, serta meningkatkan perdagangan antar negara anggota ASEAN. Dalam mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, diberlakukanlah penurunan tarif barang perdagangan dimana tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0–5 %) maupun hambatan non tarif bagi negara-negara anggota ASEAN melalui skema Common Effective Preferential Tariffs For ASEAN Free Trade Area ( CEPT-AFTA) dimana selain penurunan tarif juga dimaksudkan untuk penghapusan pembatasan kwantitatif (kuota) dan hambatan-hambatan non tarif lainnya. Pengaruh PositifMelihat dari banyaknya kelebihan dari skema dan tujuan-tujuan yang diharapkan dapat terlaksana dalam AFTA, maka dapat dicermati keuntungan yang akan diperoleh Indonesia dalam AFTA ini, yaitu dengan tanpa...

Selasa, 10 Januari 2012

Indonesia di Era Sistem Demokrasi Pancasila (1966-1998)

Demokrasi pancasila dimulai dari orde baru yang dicikal bakali oleh salah satu kejadian sejarah penting yaitu super semar yang merupakan surat dari Soekarno kepada Soeharto untuk mengambil tindakan kepemerintahan Negara Republik Indonesia, dengan salah satu tugasnya mengbubarkan PKI dengan ormas-ormasnya pada tanggal 12 Maret 1966. Yang akhirnya memberi gelar kepada Soeharto sebagai pahlawan revolusi dan mempermudah jalannya menjadi Presiden Indonesia setelah ditunjuk oleh A. H. Nasution tanggal 12 Maret 1967 pada sidang istemewa MPRS, setahun kemudian. Awal pelaksanaan sistem demokrasi pancasila dilakukan sebuah penyederhanaan sistem kepartaian. Kemudian muncul lah kekuatan yang dominan yaitu golongan karya (Golkar) dan ABRI. Pemilu berjalan secara periodik sesuai dengan mekanisme, meskipun di sana-sini masih banyak kekurangan dan masih diwarnai adanya intrik-intrik politik tertentu. Soeharto dilantik secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Pelantikannya secara berturut-turut tidak lepas dari kebijakan represifnya yang menekan rakyat agar memilih Partai Golongan Karya yang berkuasa ketika itu, ketimbang memilih partai oposisi seperti Partai Demokrasi Indonesia atau Partai Persatuan Pembangunan. Fakta membuktikan bahwa paling kurang 80% rakyat Indonesia dalam tiap pemilu selalu mencoblos Partai Golongan Karya. Barangsiapa yang ketahuan memilih kedua partai itu akan dipecat dari pekerjaannya, dipenjarakan, atau bahkan yang paling buruk akan...

Indonesia di Era Sistem Demokrasi Liberal (1945-1959)

Kata Demokrasi berasal dari Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos yang berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi demokrasi ialah rakyat yang berkuasa. Setelah Perang Dunia ke-II, secara formal demokrasi merupakan dasar dari kebanyakan negara di dunia. Di Indonesia sendiri, saat ini sistem demokrasi yang dianut adalah demokrasi berdasarkan Pancasila yang masih dalam taraf perkembangan. Dan mengenai sifat dan cirinya masih terdapat berbagai tafsiran serta pandangan. Dalam perkembangannya, sebelum berdasarkan pada demokrasi pancasila, Indonesia mengalami beberapa periodeisasi penerapan demokrasi yang lain, salah satunya adalah demokrasi liberal. Demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusional) adalah sistem politik yang melindungi secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah. Dalam demokrasi liberal, keputusan-keputusan mayoritas (dari proses perwakilan atau langsung) diberlakukan pada sebagian besar bidang-bidang kebijakan pemerintah yang tunduk pada pembatasan-pembatasan agar keputusan pemerintah tidak melanggar kemerdekaan dan hak-hak individu seperti tercantum dalam konstitusi. Di awal pelaksanaan demokrasi liberal di tandai dengan keluarnya Maklumat No. X pada 3 November 1945 yang ditandatangani oleh Hatta. Dalam maklumat ini dinyatakan perlunya berdirinya partai-partai politik sebagai bagian dari demokrasi, yang merupakan ciri khas dari demokrasi liberal yaitu multi partai. Kemudiaan pemerintah menyelenggarakan pemilu pada Januari...

DRAMA PENDIDIKAN

Pendidikan sejatinya merupakan proses belajar mengajar yang menimbulkan interaksi antara Guru/Dosen dengan para anak didiknya. Tetapi apa jadinya ketika Guru/Dosen tidak ingin menerima masukan dari anak didiknya, dan seolah mentransformasikan ilmu secara tertutup? Maka yang tercipta adalah proses pembelajaran yang pasif, di mana murid seakan seperti kerbau yang dicolok hidungnya. Sehingga yang nampak di dunia pendidikan saat ini adalah keadaan yang sangat mengkhawatirkan. Kaum muda, kaum yang seharusnya membangun bangsa ini, lebih banyak melakukan tindakan-tidakan yang tidak bermanfaat, seperti tawuran dan menggunakan obat-obat terlarang, akibat dari kurangnya perhatian dari pihak sekolah, disamping faktor-faktor lainnya. Padahal K.H.A. Dahlan pernah memaparkan sebuah konsep pendidikan,”bahwa guru agama bukanlah yang menentukan segalanya, kebenaran harus sama-sama dicari bukan hanya milik guru”. Dari analisis sosial pun ditemukan banyaknya sarjana yang berkeahlian dari ilmu yang telah diperolehnya malah menjadi bagian dari penyakit masyarakat, yaitu pengangguran. Akibat kurangnya perhatian pemerintah terhadap tingginya kebutuhan lapangan pekerjaan. Menurut data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), sampai Agustus tahun 2010, tercatat ada 961.000 sarjana yang menganggur. Mereka berasal dari 2.900 perguruan tinggi dengan berbagai disiplin ilmu. Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya, yang mencapai 740.000 sarjana. Tiap...

Senin, 09 Januari 2012

Masihkah Cita-cita Luhur K.H. Ahmad Dahlan Terjaga???

Lahir dari keluarga ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta, Darwis muda telah memiliki bekal ilmu agama yang sangat baik untuk remaja seusianya. Serta pemahaman bahasa asing yang menunjang pergaulannya dengan para pemikir dari negara lain. Di usia yg baru menginjak 15 tahun (1883), Darwis muda telah menunaikan ibadah hajinya yang pertama, dimana dia berkenalan dan intens berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam dunia Islam, seperti Muhammad Abduh, al-Afghani, Rasyid Ridha, dan ibn Taimiyah. Interaksi dengan tokoh-tokoh Islam pembaharu itu sangat berpengaruh pada semangat, jiwa dan pemikirannya. Selepas lima tahun menunaikan ibadah haji dan belajar di Mekkah, Darwis pun kembali ke Yogyakarta dan mengganti namanya menjadi Ahmad Dahlan yang kemudian diangkat menjadi khatib amin di lingkungan Kesultanan Yogyakarta. Dari pergaulannya dengan para pemikir pembaharu di Mekkah sebelumnya, Ahmad Dahlan melihat bahwa ajaran Islam yang ada di tengah masyarakatnya telah mengalami kemunduran, dimana adanya penggolongan status masyarakat dan kurang diperhatikannya masyarakat miskin, sehingga Ahmad Dahlan pun memulai pergerakannya dalam melakukan pemurnian Islam.Upaya yang dilakukan oleh K.H Ahmad Dahlan bermula dengan jalan yang tidak mudah, Beliau mendapat kecaman dari masyarakat bahkan dari keluarganya juga, yang mengganggap Beliau melakukan penyelewengan agama dan membentuk ajaran baru. Derasnya kecaman dari masyarakat membuat K.H Ahmad Dahlan...